satumalukuID – Festival Nusaniwe di Negeri Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, dibuka dengan atraksi paralayang oleh 15 penerjun, Kamis pagi (16/1/2020). Atraksi paralayang diselenggarakan dalam dua (2) run.
Pertama, pada jam 11.00 WIT, sebagai pertanda pembukaan Festival Nusaniwe. Para penerjun membawa bendera negeri dan diserahkan kepada Pejabat Negeri (Desa) Nusaniwe Arthur Solsolay.
Usai upacara seremonial singkat pembukaan Festival Nusaniwe, kegiatan terjun paralayang dilanjutkan untuk run kedua.
“Dalam kelompok penerjun ini, ada dua anak Negeri Nusaniwe yang sudah dilatih di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Ini terkait persiapan Bukit Erie – Hatu di kawasan ini sebagai Bukit Paralayang,” ungkap Koordinator Acara Festival Nusaniwe Reza Syaranamual, kepada satumalukuID.
Selain dua anak Negeri Nusaniwe itu, dalam tim penerjun paralayang ini, ikut serta dua pelatih asal Wonosobo dan komunitas paralayang asal Kota Manado, Sulawesi Utara.
“Di run kedua ini, warga yang tertarik mencoba terjun paralayang dimungkinkan ikut dengan sistem tandem. Ada lima penerjun yang tadi melakukan tandem,” terang Reza.
Selain atraksi terjun paralayang, hari pertama Festival Nusaniwe ini juga dimeriahkan dengan penampilan Amboina Ukulele Kids Community yang membawakan sejumlah lagu, termasuk lagu tentang Nusaniwe yang cukup populer yakni Nusaniwe Tanjong Allang.
Lalu ada komunitas Rehobothics menampilkan tarian kreatif yang menggambarkan kehidupan keseharian masyarakat pesisir. Tarian ini menurut Reza diberi nama Tarian Nusaniwe.
“Sebenarnya ini bisa menggambarkan masyarakat pesisir di mana saja di kepulauan Maluku. Karena menggambarkan aktivitas melaut, ada perahu dan aktivitas di pesisir lainnya. Hanya saja karena dikreasikan khusus untuk Festival Nusaniwe, jadi saya usulkan diberi nama Tarian Nusaniwe,” ungkap Reza.
Menariknya di sore hari ada ekshibisi sepakbola perempuan antara SMP 5 melawan SMP 22.
Sementara itu legenda sepakbola Indonesia asal Maluku, Rocky Putiray baru tiba di Ambon Kamis Sore.Kehadiran Rocky dinantikan untuk berbagi pengalaman, membangkitkan semangat anak dan remaja di negeri Nusaniwe.
Selanjutnya pada hari Sabtu, saat penutupan, kata Reza, ada penampilan sejumlah musisi Kota Ambon antara lain Beto Habibu, Amboina Bananas, Amboina Ukulele Kids, Sanggar Girleri Maya, Rehobothics, dan Angel Small Voice.
“Beto Habibu ini jebolan Indonesian Idol, yang saat ini tengah melejit berkat lagu hitsnya, Laki-Laki Bae. Sedangkan Amboina Bananas merupakan salah satu group musik Indi beraliran reagge yang juga cukup populer di Kota Ambon. Mereka pernah ngehits dengan album perdana Indahnya Amboina,” tutup Reza.