satumalukuID – Suksesi Raja Negeri Hukurila di Kota Ambon merupakan sejarah baru bagi pemerintahan Kota Ambon. Selama ini, pergantian Raja negeri adat di Kota Ambon belum pernah diserahterimakan secara langsung dari Raja Definitif lama ke Raja definitif baru.
“Hanya di Negeri Hukurila saja, satu-satunya negeri adat di Kota Ambon yang proses suksesinya berjalan tanpa ada keluhan masyarakat dan tanpa ada konflik internal keluarga mata rumah parentah,” ungkap Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Jumat (6/11/2020).
Menurut Walikota, Kota Ambon memiliki keunikan dibanding kota-kota lain di Indonesia karena memiliki kelurahan, desa dan negeri adat dalam pelaksanaan pemerintahan. Bila lurah didasarkan atas penugasan, kepala desa diperoleh lewat hasil pemilihan, maka untuk Raja Negeri Adat didasarkan atas mata rumah parentah,
Faktanya, di 20 negeri adat yang ada di Kota Ambon ini, baru Negeri Hukurila saja yang proses suksesi raja berlangsung sangat mulus tanpa keluhan masyarakat. Sementara negeri adat lain, seringkali terjadi konflik bahkan di antara sesame mata rumah parentah, adik dan kakak sampai berkelahi.
“Karena itu, pemerintah kota memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat Negeri Hukurila yang tetap memegang prinsip mata rumah parentah yang harus menjadi Raja tanpa sedikitpun terjadi konflik,” ungkapnya.
Sementara itu, seusai dilantik di kantor walikota, Raja Negeri Hukurila yang baru Jacobus Johanis Markus Hahijary menjalani proses adat dan pemberkatan di gereja, Jumat (6/11/2020).
Raja Hukurila baru ini meneruskan kepemimpinan Raja sebelumnya yakni John Josephus Marthen yang memerintah Negeri Hukurila selama dua periode kepimpinan selama 12 tahun.
Negeri Hukurila sendiri, dikenal sebagai negeri yang hingga kini berstatus hijau dari pandemi Covid-19. Atas prestasinya tersebut, Raja dan Saniri Negeri mendapatkan penghargaan dari Pemkot Ambon.
Negeri Hukurila sendiri dalam rencana pengembangan Kota Ambon akan tetap dikembangkan sebagai Kawasan wisata karena memiliki alam yang indah.