satumalukuID- Gubernur Maluku Murad Ismail, akan kembali menjalani vaksinasi Covid-19 Sinovac tahap kedua di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena, Kota Ambon, Jumat (29/1/2021).
Selain Murad, vaksin tahap dua juga disuntikan kepada para Forkopimda maupun stakeholder lainnya di Maluku yang sebelumnya sudah divaksin pada Jumat (15/1/2021) lalu.
“Besok Pak Gubernur akan kembali divaksin tahap dua. Rencana pukul 09.00 WIT di RSUP Leimena,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Adonia Rerung di Ambon, Kamis (28/1/2021).
Untuk diketahui, sesuai prosedur vaksinasi Covid-19, vaksin kedua akan kembali dilakukan selama 14 hari setelah suntikan vaksin pertama diberikan.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Maluku Murad Ismail, dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman, akhirnya menjadi orang pertama dan ketiga di Maluku yang divaksin. Orang kedua yaitu Sekda Maluku, Kasrul Selang. Mereka menjalani vaksinasi Covid-19 Sinovac di RSUP dr. J. Leimena, Kota Ambon, Jumat (15/1/2021).
Gubernur dan Pangdam divaksin setelah sempat dimintai istirahat beberapa menit. Pasalnya, hasil pemeriksaan tekanan darah di meja 2 oleh tim skrining, Elma Tomatala, dr. Amy Cansu Parera dan dr. Mutmainna S, menyatakan tekanan darah mereka naik atau dengan dialek orang Maluku, darah tinggi.
Sesuai persyaratan, orang yang akan divaksin harus memiliki tekanan darah tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg. Gubernur dan Pangdam sendiri sudah melewati tekanan darah tersebut. Anehnya, saat dites kembali menggunakan alat tensi darah manual, darah mereka turun normal.
“Tadi saat diperiksa pertama tensi saya 153/88 (mmHg). Saya bilang nggak apa-apa vaksin saja, tapi disuruh istirahat lagi 30 menit. Saya suruh Kadis Kesehatan cari alat tensi yang manual saja. Ternyata saat ditensi 130/80,” ungkap Murad.
Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini menyampaikan syukur menjadi orang-orang pertama yang divaksin. Baginya semua unsur pelayanan seperti tim kesehatan yakni perawat dan dokter, TNI/Polri, OPD harus divaksin agar bisa melayani masyarakat dengan baik.
“Pimpinan di daerah itu bukan minta dilayani. Olehnya itu kita harus duluan (divaksin) agar kita bisa melayani masyarakat dengan baik,” terangnya.
Jenderal bintang dua purnawirawan Polri ini mengaku, para petinggi daerah melakukan vaksinasi pertama untuk menunjukan kepada masyarakat agar tidak takut.
“Jangan percaya dengan hoax-hoax (informasi tidak benar) tentang vaksin. Kalau masyarakat mau tanya, tanya kepada kita, tanya kepada orang yang sudah disuntik. Saya minta masyarakat Maluku jangan takut. Vaksin ini aman dan halal. Mumpung pemerintah kasih gratis ini vaksin, kita harus manfaatkan dengan baik,” pintanya.
Senada, Pangdam Pattimura Agus Rohman, mengaku sempat disuruh istrihat karena hasil tensi tekanan darah melewati persyaratan yakni 140/99 mmHg.
Ia meminta masyarakat agar tidak takut untuk divaksin. Berbagai informasi sesat yang disebarkan melalui media sosial adalah tidak benar atau hoax.
“Kenyataannya tidaklah benar. Kebetulan saya ini wakil ketua I Satgas Penanganan Covid-19 Maluku. Intinya menghimbau prajurit di lapangan, masyarakat untuk ikut vaksin ini. Saya yakin tidak ada niat pemerintah pusat mengorbankan rakyatnya,” pintanya.
Pantauan satumaluku.id, selain Gubernur Maluku, Pangdam Pattimura dan Sekda Maluku, para pejabat yang juga sudah divaksin di RSUP Leimena, yaitu Kepala BNNP Maluku Brigjen Pol M.Z. Muttaqien, Ketua Komisi III DPRD Maluku Richard Rahakbauw, Kepala Basarnas Ambon Djunaidi, Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Antonius Wantri Yulianto, dan beberapa lainnya.
Sementara Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan Sekretaris Kota Ambon A.G. Latuheru, gagal divaksin setelah tim skrining tidak membolehkan, karena tidak memenuhi syarat. Diantaranya usia dan tekanan darah.