satumalukuID – Gubernur Maluku Murad Ismail melaporkan kesiapan pemerintah daerah, dalam pembangunan Ambon New Port dan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Murad menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dan menteri terkait, yang telah memberikan perhatian serius terhadap rencana pembangunan Maluku sebagai LIN.
Apresiasi tersebut, disampaikan Murad dalam sambutannya saat mengikuti Rapat Koordinasi Perkembangan Investasi Pelabuhan Kuala Tanjung, Proyek Pelabuhan Tanjung Carat di KEK Tanjung Api-Api dan Ambon New Port, melalui Video Conference, Rabu malam (3/2/2021), yang diselenggarakan Kemenko Marves RI dan dipimpin langsung Menko Luhut.
Menurut Murad, hasil koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat telah menunjukan kemajuan besar dalam pembangunan Ambon New Port, yang terintegrasi dengan Pelabuhan Perikanan dalam satu kawasan di Pulau Ambon, Maluku.
Sehubungan dengan itu, Gubernur menyampaikan kondisi faktual yang menjadi alasan pertimbangan pembangunan Ambon New Port.
Pertama, kata dia, letak geografis Maluku yang strategis secara regional maupun internasional sebagai wilayah perbatasan dengan Australia, Timor Leste dan Papua Nugini.
“Kedua, percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Indonesia Timur. Ketiga, mengurangi kesenjangan ekonomi. Keempat, meningkatkan akses ke pasar. Kelima, menciptakan peluang investasi baru dan lapangan kerja,” terangnya.
Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini juga menuturkan, berdasarkan hasil studi kelayakan Bank Dunia, investasi yang dapat dikembangkan antara lain, pertama, terminal kontainer domestik dan internasional.
“Kedua, pusat energi penyimpanan LNG dan pembangkit listrik. Ketiga, pusat LIN. Keempat, Fish Market bertaraf internasional. Kelima, zona logistik dan industri. Keenam, proyek percontohan layanan Kapal Roro dan Kargo,” ujarnya.
Sedangkan menyinggung tentang kesiapan daerah, Murad katakan, pertama, Sinkronisasi tata ruang Rancangan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil telah selesai dilakukan.
Kedua, terkait dukungan pembebasan lahan, Pemprov Maluku kata Murad, sementara menyiapkan Panitia Pembebasan Lahan sekaligus akan melakukan penilaian secara menyeluruh terhadap lokasi pelabuhan perikanan yang terintegrasi dengan Ambon New Port seluas 300 hektar.
“Oleh sebab itu, izinkan kami menetapkan lokasi kawasan pembangunan pusat LIN dan Ambon New Port antara Desa Waai dan Liang Kabupaten Maluku Tengah dengan luas kawasan 700 hektar. Menyusun Dokumen Grand Design Maluku sebagai LIN dan studi kelayakan yang telah selesai pada tahun 2020. Koordinasi dengan pemerintah pusat, PT. Pelindo IV dan Bank Dunia dalam rencana pembangunan Ambon New Port, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait rencana pembangunan Ambon New Port dan pusat LIN,” paparnya.
Selain diikuti Gubernur Murad, Rakor ini juga diikuti Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang dan Kadis Kelautan dan Perikanan Maluku Abdul Haris.
Rakor juga dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Selatan, para menteri terkait, pimpinan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo IV, Pimpinan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia dan PT. Sarana Multi Infrastruktur.