satumalukuID – Calon penumpang kapal PT Pelni dengan tujuan Ambon, Provinsi Maluku-Jayapura, Provinsi Papua mengeluhkan sulitnya mendapatkan tiket keberangkatan selama berhari-hari.
“Kita ini sudah sejak minggu yang lalu datang untuk membeli tiket dengan tujuan pelabuhan Jayapura hanya saja belum dilayani, kami berharap hari ini atau besok sudah bisa membeli,” kata seorang calon penumpang dengan tujuan Jayapura, Rita di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan tidak hanya dia, ada ratusan calon penumpang lainnya juga masih menunggu untuk bisa mendapatkan tiket keberangkatan, karena petugas penjualan tiket PT Pelni menggunakan sistem antrian, sementara kapal yang berlayar menuju Jayapura hanya KM Dobonsolo.
Kapal tersebut akan tiba di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, dalam dua hari, kemudian berlayar kembali ke wilayah barat Indonesia dan baru akan melayani tujuan Jayapura setelah kembali dari sana.
“Kami belum bisa membeli tiket sekarang. Mudah-mudahan pekan depan sudah dapat membeli tiket sesuai dengan sistem antrian yang diterapkan,” kata Rita.
Kepala Bagian Operasi PT Pelni Cabang Ambon Muhammad Assagaf saat dihubungi, mengakui kalau sekarang ini calon penumpang kapal tujuan Jayapura cukup banyak, sedangkan kapal Pelni yang melayani rute Ambon-Jayapura hanya satu, yakni KM Dobonsolo.
PT Pelni menerapkan sistem antrian pembelian tiket, karena adanya penerapan pembatasan kuota penumpang untuk mencegah penularan COVID-19, sehingga para penumpang yang sudah mendaftar tidak bisa langsung mendapatkan tiket.
Para penumpang yang akan berangkat melalui Pelabuhan Yos Sudarso diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan, salah satunya adalah tes usap anti gen sebelum naik kapal.
Muhammad menambahkan, terkait protokol kesehatan semua penumpang yang akan naik dari pelabuhan Ambon diwajibkan untuk melakukan swep anti gen sebelum naik ke kapal.
“Jadi calon penumpang kita daftarkan saja tapi belum bisa menjual tiket kepada yang bersangkutan, karena harus menunggu informasi dari Pelni Pusat berapa jumlah penumpang dari Jakarta yang akan turun di pelabuhan Ambon,” kata Assagaf.