satumalukuID- Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Ambon, Senin (7/5/2021). Mereka menolak direlokasi di Pasar Transit Passo.
PKL mengancam akan berjualan di depan Balaikota Ambon, jika Pemerintah Kota (Pemkot) masih nekat merelokasi mereka di tempat yang jauh di Passo.
Aksi demo berlangsung sejak pukul 11.00 WIT. Ketegangan antara pendemo dan petugas Satpol Pp sempat terjadi. Ini setelah mereka hendak memaksa masuk di halaman parkir Balaikota.
“Kami menolak dipindahkan ke Passo. Di sana sangat jauh. Bahkan di sana sangat sunyi,” kata seorang PKL kepada satumaluku.id.
Kebijakan yang diambil Pemkot, kata dia, tidak secara objektif. Pemkot tidak melihat jauh nasib PKL jika dipindahkan di sana.
“Kami tidak mau dipindahkan ke pasar transit Passo. Kalau jualan busuk akibat sepi pembeli, kira-kira sapa mau ganti akang?,” tanya dia.
Unjuk rasa berakhir sekitar pukul 14.00 WIT setelah perwakilan mahasiswa dan PKL menemui Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, untuk bermediasi.
Usai mediasi dengan Wali Kota, Ketua IMM Ambon, Hamja Loilatu, mengaku Pemkot akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku.
Koordinasi dengan Pemrov Maluku terkait lahan kosong di taman Viktoria, depan Pantai Losari. Lahan itu rencananya akan ditempati PKL hingga revitalisasi Pasar Mardika selesai.
“Jika Pemkot tidak tetapi janji, maka PKL akan berjualan di gedung Balaikota,” ancam Hamja.