satumalukuID – Wali Kota Richard Louhenapessy memaparkan program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon setempat yakni harmonisasi sosial saat menjadi pembicara di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy bersama Gubernur DKI Jakarta yang diwakili Plt. Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang lingkungan hidup dan tata ruang, Vera, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X , dan Wali Kota Madiun, H. Maidi, diundang menjadi pembicara pada talkshow penganugerahan penghargaan Nirwasita Tantra dan Green Leadership di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Richard memaparkan salah satu program prioritas Pemkot Ambon yaitu harmonisasi sosial.
Menurut dia, semakin tua sebuah kota, maka otomatis akan berdampak pada lingkungan yang ada, apalagi penambahan penduduk yang terus terjadi.
Program harmonisasi sosial katanya, bukan hanya soal manusia dan manusia, tetapi juga adalah manusia dengan alam. Jika alam kita jaga, maka alam juga akan memberikan dampak positif kepada manusia.
Dijelaskannya, cara lain yang dilakukan adalah mengedukasi masyarakat dengan terlibat langsung dalam pembersihan lingkungan.
“Saya bersama Wakil Wali Kota, Syarif Hadler, Sekretaris Kota, seluruh Pejabat dan Pegawai, turun ke masyarakat untuk membantu membersihkan lingkungan. Hal itu menjadi salah satu kunci untuk menjaga alam dan lingkungan di Kota Ambon, yaitu melibatkan seluruh lapisan masyarakat secara aktif,” ujar Richard. .
Keterlibatan kaum milenial di Kota Ambon dalam pelestarian lingkungan, juga sangat membantu yakni komunitas masyarakat yang pro lingkungan juga terbangun dengan baik.
“Saya kasih contoh, salah satu komunitas di Kota Ambon dengan nama Green Mollucas, terdiri dari kaum milenial, terbukti mereka sangat peduli kebersihan lingkungan, ini sangat baik untuk Ambon dan Maluku,” kata Richard.
Ia mengemukakan, kelompok pemuda di Ambon juga mempunyai inisiatif sendiri untuk peduli terhadap lingkungan.
“Hal ini karena sosialisasi yang terus menerus dari Kementerian, didukung peran media dan juga kesadaran yang timbul dari masing-masing orang,” tandas Richard.