satumalukuID – Mantan pemain sepakbola nasional PSSI, Persebaya Surabaya dan PSA Ambon, Aries Sainyakit meninggal dunia karena sakit, Jumat (18/9/2021).
Kabar kematian Aries Sanyakit tersebut, diinformasikan melalui grup FB “Zona Memori Sepakbola Klasik Indonesia” dan akun FB mantan rekan nya di Persebaya, Maura Helly.
Informasi meninggalnya salah satu legenda Persebaya itu, cukup mengejutkan. Lantatan Aries sebelumnya masih sehat dan beraktifitas.
Belum lama ini, ia bersama para legenda pemain timnas dan Persebaya yang tergabung dalam tim PUMA (Putra Maluku) di Surabaya sempat datang ke Ambon dan Masohi untuk coaching clinic dan tanding persahabatan.
Saat itu ia datang bersama Ferrel Raymond Hattu, Khairil Anwar Ohorella, Maura Helly, Yongki Kastanya, Reinold Pieters dan lainnya. Mereka sempat silaturahmi di kediaman Gubernur Maluku, Murad Ismail.
“Beristirahatlah dng damai sobat di rumah Bapa di surga…. amen…🙏🙏🙏,” tulis Ferrel Raymond Hattu, mantan kapten timnas Indonesia pada akun grup tersebut.
Sedangkan Maura Helly, rekan Aries di Persebaya menulis dan mengunggah foto tim saat Aries menjadi pemain klub kebanggaan Jatim itu.
“Berita duka. Telah meninggal dunia mantan pemain sepakbola PSA Ambon, Persebaya Surabaya, PSSI, Aries Sainyakit. Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dari Tuhan yang Maha Esa. Selamat jalan sahabat,” tulis Maura Helly.
Aries Sainyakit memulai karier sepakbolanya saat ia sekolah di Sekolah Guru Olahraga (SGO) Ambon. Kemudian tahun 1980 an Aries menjadi pemain PSA Ambon di kompetisi Divisi I PSSI. Tak lama kemudian dia hengkang ke Persebaya Surabaya.
Bersama tim itu Aries bersama Yongky Kastanya dkk menjuarai kompetisi Divisi Utama Perserikatan PSSI 1987-1988. Sebelumnya mereka runner up edisi 1986-1987. Kesuksesan itu membuat gelandang enerjik dan lincah ini dipanggil ke timnas PSSI.
Kemudian Aries pindah ke Semarang bermain di kompetisi semi profesional Galatama bersama klub BPD Jateng. Ia juga bekerja di bank tersebut.
Usai pensiun dari pemain. Aries beralih menjadi pelatih sepakbola. Ia sempat menangani PPLP Sepakbola Maluku dan juga tim Pra PON Maluku dan kemudian balik ke Semarang. (SM-05)