satumalukuID – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon meluluskan 21 dokter muda periode September 2021.
Acara Ikrar Janji Dokter Muda digelar secara daring dari Aula FK dipimpin Dekan FK Unpatti dr Bertha Jean Que, Kamis.
Ke-21 dokter muda itu dinyatakan lulus setelah nantinya mengikuti yudisium dan proses pengambilan Ikrar Janji Dokter Muda.
Para dokter muda itu Riansyah AS Bugis, Venia Virginia Parera, Ressita Fannia Iwan, Christy Sahetapy, Graily Alfiando Amannupunjo, Anugrah PMD Kamoda, Reski Toding Allo Lebang, Fajriah Maulida Udin, Firda Zainab Rahawarin, Diva Diah Pati dan Nurul Hasyana Dj F Ahmad.
Kemudian Yezia Joanna Makatipu, Sri Yunita, Brayens Josua Suryanto Jolmya Taliak, Mujahidah Rofifah Abdullah, Marcietta Oei, Grace Mersye Sesa, Tifeny Paumart Sesa, Philemon Putranov Pattynama, Jeremy Mairuhu dan Ian Risaldy Tofure.
Para dokter bergelar S.Ked (Sarjana Kedokteran) itu selanjutnya akan melaksanakan praktik pra klinik atau koas di beberapa rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan di Kota Ambon, salah satunya adalah RSUD dr M Haulussy.
Penyerahan dokter muda Unpatti untuk mengikuti pra klinik dilaksanakan secara simbolis antara Dekan FK Unpatti dr Bertha Jean Que kepada Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD dr M Haulussy dr Rodrigo Limmon, pada hari yang sama.
Dekan FK Unpatti dr Bertha Jean Que mengatakan FK berkewajiban membentuk kemampuan akademik dan karakter calon dokter, agar bisa menjadi dokter yang mampu menjalankan tugas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
Maluku sebagai daerah kepulauan yang dihubungkan oleh laut membutuhkan tenaga-tenaga dokter yang handal, terutama masyarakat di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Ia berharap 21 dokter muda yang baru mengucapkan ikrar janji dokter muda bisa proaktif dalam melaksanakan praktik pra klinik, karena pengalaman yang mereka dapatkan bisa diaplikasikan saat berhasil menjadi dokter.
“Ketekunan dan kemandirian seorang dokter sangat diperlukan dalam menghadapi pasien dengan dengan berbagai kasus,” ucap dr Bertha Jean Que.
Senada dengan dekan FK Unpatti, Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD dr M Haulussy dr Rodrigo Limmon mengatakan proses pra klinik di rumah sakit akan sangat berbeda dengan situasi saat kuliah.
Pendidikan klinik adalah momentum bagi para sarjana kedokteran untuk menimba ilmu secara konsisten, terutama keahlian di bidang komunikasi antara dokter dengan pasien, yang mana merupakan senjata utama seorang dokter sebelum mengobati pasien.
“Kami berharap 21 dokter muda ini mampu menjadi dokter yang cerdas, beretika dan juga bisa menjaga kerahasiaan pasiennya,” kata dr Rodrigo Limmon.