satumalukuID – Sebanyak 10 satuan pendidikan di Kota Ambon masing – masing lima SD dan lima SMP, Kamis, menerima sertifikasi ISO 9001:2015 dan 21001:2018.
Sertifikat ISO yang diberikan PT Albarasa Internasional Sertifikasi kepada10 satuan pendidkan yang menerima ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018, antara lain SD Negeri 11, SD Xaverius AI, SD Negeri Latihan I, Kalam Kudus, dan SD Lentera, SMPN 6, SMPN 4, SMP Negeri 14, SMP Lentera, dan SMP Kalam Kudus.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, sertifikat ISO diberikan PT. Albarasa Internasional Sertifikasi merupakan manajemen standar internasional yang menjamin satuan pendidikan.
Proses untuk mendapatkan ISO tidak mudah karena melalui proses audit internal maupun eksternal.
“Saya mengetahui bukan hal yang mudah karena melalui proses audit internal maupun eksternal yang menguras waktu, tenaga pikiran tetapi perasaan semua pihak termasuk biaya,” ujar Richard.
Selain itu, satuan pendidikan juga memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap proses penilaian dan audit yang dilaksanakan oleh auditor serta pendampingan, sehingga berhasil memperoleh ISO.
“Sertifikasi ISO tidak hanya berfokus pada hasil yang ingin dicapai, tetapi yang lebih penting adalah proses untuk mendapatkannya,” katanya.
Ia menjelaskan, sertifikasi ISO ini berarti proses komunikasi dan koordinasi dalam satuan pendidikan yang sudah berjalan dengan baik, dengan Standar Operating Procedur (SOP) yang jelas.
“Dengan sistem tersebut diukur lewat juga keefektifan SOP ada audit internal maupun eksternal untuk menemukan kelemahan agar selanjutnya dilakukan perbaikan,” katanya.
Pemkot Ambon, memberikan apresiasi, karena PT Albarasa Internasional Sertifikasi, tidak memberikan ISO tetapi juga pembinaan dan pelatihan, pembimbing pelaksanaan ISO 21001:2018 yang diberikan khusus sektor pendidikan.
Diharapkan, sertifikat ISO yang telah diterima dapat dipertahankan oleh satuan pendidikan, serta menjadi stimulan oleh semua satuan pendidikan di kota Ambon.
“Sertifikat bukan tujuan akhir, tetapi bagaimana tingkat akreditasi lembaga pendidikan yang diwujudkan mulai dari input dan output yang dihasilkan,” tandas Richard.