satumalukuID – Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Transportasi Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempercayakan Pusat Studi Transportasi Kepulauan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mengkaji kinerja galangan kapal Indonesia dalam mendukung tol laut dan poros maritim.
“Kami dipercayakan oleh Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau dan Penyeberangan Kemenhub untuk melakukan kajian terhadap kinerja galangan kapal Indonesia dalam mendukung pelayaran tol laut dan poros maritim,” kata Kepala Pusat Studi Transportasi Kepulauan Unpatti, Prof Marcus Tukan di Ambon, Selasa (2/11/2021).
Ia mengatakan kajian terhadap optimalisasi kinerja galangan kapal dalam mendukung tol laut dan poros maritim akan dilakukan di galangan kapal di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, dan Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kajian tersebut mencakup penelitian mengenai aktivitas pembuatan kapal baru, reparasi dan perawatan kapal yang sesuai dengan standar kalaikan kapal di laut. Hasil dari riset akan menjadi catatan dalam pembuatan police brief cetak biru pengembangan galangan kapal yang diharapkan bisa menjawab kebutuhan dunia pelayaran di Indonesia.
“Proses kajian dan penelitian mengenai industri galangan kapal Indonesia ini akan dilaksanakan oleh para dosen dan peneliti dari Fakultas Teknik Unpatti,” ucap dia.
Dikatakannya lagi, industri galangan kapal dalam negeri memiliki daya saing yang tinggi karena mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan pemanfataan teknologi modern.
Pengembangan industri galangan kapal sejalan dengan tekat pemerintah dalam upaya mewujudkan tol laut guna menciptakan kelancaran arus logistik yang lebih efisien, khususnya bagi sektor industri dan perekonomian.
Pusat Studi Transportasi Kepulauan Unpatti pada 2019 pernah melakukan kajian bersama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemenhub mengenai pemilihan pelabuhan untuk konsolidasi muatan balik tol laut di Kepulauan Maluku, kemudian dilanjutkan dengan studi angkutan penyeberangan sebagai freeder tol laut di Maluku pada 2020.
“Kepercayaan yang diberikan kepada Unpatti menunjukan bahwa kapasitas SDM kita di bidang teknologi dan manajemen kemaritiman tidak perlu diragukan lagi,” kata Prof Marcus Tukan.