satumalukuID – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja seluruh Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku dalam mempercepat vaksinasi yang hingga akhir tahun telah mencapai 91 persen.
“Saya memberikan apresiasi sangat tinggi kepada Wali Kota Ambon dan seluruh jajaran yang telah bekerja keras melibatkan kolaborasi berbagai pihak, sehingga capaian vaksinasinya tertinggi dari 11 kabupaten/kota di Maluku,” kata Mendagri usai memimpin Rakor percepatan vaksinasi provinsi Maluku, di Ambon, Jumat (24/12/2021).
Kota Ambon menjadi satu-satunya daerah di Maluku yang capaian vaksinasinya telah melewati target minimal 75 persen sesuai harapan Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat yang dihadiri Gubernur Maluku Murad Ismail, Wakil Gubernur Barnabas Orno, Bupati dan Wali Kota dari 11 daerah, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bappeda se-Maluku, Mendagri mengapresiasi kolaborasi luar biasa yang dibangun Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy bersama seluruh komponen untuk mempercepat capaian vaksinasi.
Sebagai ibu kota provinsi Maluku dengan tingkat populasi penduduk sangat besar serta kepadatan penduduk cukup tinggi dan tingkat penularan COVID-19 sangat tinggi di Maluku, maka keberhasilan capai vaksinasi perlu diapresiasi dan dicontoh daerah lainnya.
Menurut Mendagri, dalam rapat tersebut ia telah meminta kepada kepala daerah yang lain di Maluku bisa meniru dan mencontohi berbagai upaya yang dilakukan pemkot Ambon untuk mempercepat vaksinasi, kendali mungkin tantangan yang dihadapi berbeda-beda.
“Mudah-mudahan Bupati-Wali Kota lain dapat meniru. Paling tidak dapat meniru kolaborasi berbagai pihak di Kota Ambon untuk percepatan capaian vaksinasi,” katanya.
Kendati demikian, mantan Kapolri tersebut juga mengaku telah meminta Pemkot Ambon untuk melakukan penyisiran, terutama kepada kelompok lansia sebagai kelompok rentan tertular secara door to door, karena capaiannya belum mencapai 50 persen.
Mendagri menambahkan, ia berkesempatan berkunjung ke sejumlah provinsi yang capaian vaksinasinya masih rendah dan belum mencapai 70 persen hingga akhir tahun, diantaranya Maluku, Maluku Utara, papua, Papua Barat, Sulawesi Tenggara dan Sumatera Barat.
Khusus di Maluku Mendagri mendapati perbedaan angka capaian vaksinasi di tingkat pusat (Kementerian kesehatan) dengan data yang dimiliki Pemprov Maluku.
“Sistem pelaporan data yang menjadi kendala karena ada beberapa daerah di Maluku yang mengalami kendala jaringan internet untuk proses input data,” katanya.
Berdasarkan laporan pemprov capaian vaksinasi di Maluku telah mencapai 55,08 persen untk dosis pertama, sedangkan dari Kementerian Kesehatan baru mencapai 52,58 persen.
“Berdasarkan hasil rapat kita menganggap 55,08 persen adalah capaian vaksinasi secara riil di Maluku. Nanti data secara nasional di Kementerian akan diperbaiki, sedangkan suntikan kedua di Maluku baru mencapai 26,43 persen. Ini yang perlu di genjot hingga akhir tahun 2021.