satumalukuID – Kepolisian Resor (Polres) Tual, Maluku Tenggara, bersama pemerintah daerah sedang menangani bentrok antar warga Ohoibun Atas dan Ohoibun Bawah.
Bentrokan yang melibatkan ratusan pemuda ini kembali pecah di Langgur, Rabu (13/4/2022), sekitar pukul 14.30 WIT. Mereka saling melemparkan batu. Belum diketahui ada tidaknya korban jiwa, Polisi masih mendalami pemicu konflik tersebut.
“Ini nanti kita akan bersama sama dengan pemerintah daerah, camat, Kapolsek dan juga pejabat pejabat terkait yang ada di Langgur ini untuk memanggil kedua bela pihak untuk melakukan penyelesaian,” kata Kapolres Tual AKBP Dax Emmanuelle Samson Manuputty, Rabu (13/4/2022).
Ia mengatakan mereka akan panggil semuanya yang terlibat dalam bentrokan untuk menanyakan pokok permasalahannya di mana, sehingga menimbulkan kesalahpahaman tersebut.
“Akan kita tanyakan dulu di mana akar permasalahannya, seperti apa, sehingga ke depannya tidak ada lagi hal hal seperti ini, tawuran antar kedua belah pihak,” ucapnya.
Ia mengaku, meskipun sebelumnya juga pernah terjadi bentrokan, tetapi belum dapat diketahui apa penyebabnya, karena masih simpang siur.
“Isunya kalau ini masih simpang siur ada yang bilang dari Ohoibun atas yang mulai duluan, ada yang bilang dari Ohoibun bawah yang mulai duluan ini makanya nanti kita telusuri lebih lanjut seperti apa permasalahannya,” terangnya.
Ia menegaskan, pihak kepolisian akan bertindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku, apabila terdapat tindak pidana di dalamnya.
“Tentunya dari Polres juga akan bertindak tegas sesuai dengan hukum yanh berlaku. Kalau memang itu ada tindak pidana, kami tetap akan proses,” tegas Samson.
Ia mengimbau kepada semua masyarakat Tual, untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi.
“Apalagi di sini banyak orang bersaudara semua, kenapa harus ribut. Itu hal yang harusnya tidak perlu terjadi,” katanya.
Untuk diketahui, pada saat bentrok berlangsung semakin panas, Polres Tual dibantu langsung oleh pasukan dari Kodim 1503, mereka bergerak cepat melerai bentrokan tersebut. Polisi menggunakan tameng bergerak ke tengah dua pihak yang bertikai. Tembakan gas airman dilepas ke dua pihak untuk membubarkan massa.
Meski sudah dipukul mundur, massa dari dua pihak kembali bergerak maju untuk saling serang. Polisi kembali terpaksa melepaskan tembakan gas airmata. Massa akhirnya berhasil dipukul mundur sekira pukul 15.30.