satumalukuID – Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Steve Scott, mengunjungi Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku pada Selasa (26/4/2022), untuk memperkuat kerja sama khususnya program inklusi.
“Maluku adalah wilayah yang sangat dekat dengan Australia dan kita mempunyai berbagai program kerja sama di Indonesia timur yang di dalamnya ada Maluku dengan program inklusi, yang diharapkan bisa menjangkau masyarakat di Maluku sekaligus memberikan dukungan kepada masyarakatnya,” kata Steve Scott, seusai melakukan pertemuan dengan Kepala BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar, di Kota Ambon, Selasa (26/4/2022).
Ia menjelaskan secara prinsipnya program inklusi menyasar kelompok perempuan dan anak perempuan, kelompok termarjinal, dan orang disabilitas, karena kelompok-kelompok ini sering mendapat kesulitan dalam mencapai akses-akses dasar, dan itulah yang menjadi sasaran dari program kerja sama yang satu ini.
Menurut dia, inklusi merupakan sebuah program pendidikan yang mengakomodir anak penyandang disabilitas memperoleh pendidikan bersama dengan anak normal. Program Inklusif ini merupakan inovasi baru pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan nasional.
“Selain itu juga kita akan memperhatikan indikator-indikator pembangunan seperti yang dikeluarkan Bapenas, dan tentu juga kita menyadari bahwa banyak tantangan di Maluku yang 90 persen terdiri dari laut, dan juga jangkauan yang sangat terbatas untuk memberikan layanan-layanan dasar, kita menyadari betul hal-hal seperti itu,” katanya.
Kepala BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar, mengatakan program inklusi merupakan program yang baru karena selama ini BKKBN Provinsi Maluku juga punya mitra kerja dengan negara-negara sahabat yang tentunya berorientasi kepada program masalah kependudukan.
Menurut dia, BKKBN selama ini sudah bekerja pada level-level tertentu pada program inklusi, sehingga kerja sama dengan Kedutaan Australia diharapkan akan ada program-program lain yang dilakukan ke depan.
Hal ini juga berkaitan dengan percepatan penurunan angka tengkes atau “stunting” di Maluku.
“Tetapi nantinya yang lebih spesifik lagi seperti apa yang dikatakan Wakil Keduptaan Australia tadi untuk kita harus berorientasinya dengan masalah stunting, karena ini juga inklusi dan tentunya kita orientasi untuk masalah kesehatan ibu dan anak,” katanya.