satumalukuID – Gubernur Maluku Murad Ismail menegaskan peringatan perjuangan Pahlawan Nasional asal Maluku Thomas Mattulessy yang bergelar Pattimura ke-205 hendaknya menjadi inspirasi bagi generasi muda membangun daerahnya.
“Pattimura tua telah tiada, tetapi Pattimura muda akan tetap ada untuk bersama-sama menghadapi tantangan demi masa depan Maluku yang gemilang,” kata Upulatu (Pemimpin) Maluku Murad Ismail, saat memimpin peringatan perjuangan Pahlawan nasional Pattimura di kawasan Pattimura Park, Kota Ambon, Minggu (15/5/2022).
Dalam Peringatan dengan tema “Pattimura Muda Kreatif, Inspiratif dan Inovatif Untuk Maluku Maju” Gubernur yang menggunakan pakaian kebesarannya Upulatu Maluku meminta generasi muda memaknainya untuk melakukan berbagai perubahan dan inovasi untuk kemajuan pembangunan daerah.
Menurutnya, Pattimura kreatif dimaknai sebagai orang-orang atau generasi muda yang memiliki daya cipta, ide dan gagasan yang dapat bermanfaat atau berguna bagi orang lain dan masyarakat.
“Di tengah era digital saat ini orang cenderung pasif, instan dan menerima begitu saja apa yang datang dari luar. Untuk itu saya berharap momentum Hari Pattimura ini dapat melahirkan para kreator yang terus aktif dan dinamis dalam menciptakan karya-karya menarik dari hal-hal yang sederhana,” ujarnya.
Sedangkan Pattimura muda inspiratif adalah orang-orang yang dapat menjadi contoh dan teladan, serta memiliki daya juang dan daya gugah serta menjadi contoh bagi lingkungan dan masyarakat.
Kapitan Pattimura, menurutnya, merupakan sosok inspiratif, sosok pemberani yang sanggup melawan ketidakadilan dan penindasan kolonialisme Belanda, tidak rela membiarkan rakyat Maluku sengsara serta mengorbankan jiwa dan raganya demi tanah Maluku.
“Belajar dari sosok Pattimura itulah kita semua diharapkan menjadi figur-figur inspiratif yang memotivasi banyak orang untuk terus maju dan berkembang, tidak mudah menyerah pada tantangan melainkan aktif dan optimis meraih masa depan,” tegasnya.
Setiap generasi muda juga dituntut berinovasi dalam pengembangan jati dirinya. Inovasi saat ini, katanya, menjadi hal sangat penting dilakukan berbagai negara di dunia termasuk Indonesia
Karena itu, di era era transformasi digital saat ini inovasi bukan lagi sebuah slogan melainkan harus diwujudkan dalam kerja dan kinerja semua orang. “Pemprov akan terus mendorong dan memfasilitasi lahirnya inovasi yang dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat di Maluku,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan kembali esensi perjuangan Pattimura sebelum menghembuskan nafas terakhir di tiang gantungan yakni berjuang dan berkorban untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, tidak membiarkan kezaliman dan kesewenang-wenangan atas rakyat kecil, tampil di garda terdepan untuk melindungi kepentingan banyak orang.
Karena perjuangannya menentang penjajah, maka Pemerintah Indonesia pada 6 November 1973 menetapkan Thomas Matulessy sebagai Pahlawan Nasional dengan gelar Kapitan Pattimura berdasarkan SK Presiden No 087/1973.
Peringatan HUT Pattimura tahun 2022 dilakukan di dua lokasi yakni di Pattimura Park Kota Ambon yang merupakan tempat Thomas Matulessy dihukum gantung, serta di Pulau Saparua, kabupaten Maluku Tengah.
Peringatan pada tahun ini dihadiri Pimpinan OPD Maluku dan Kota Ambon, Pimpinan TNI dan Polri serta para raja dan Kades se-kota Ambon.