satumalukuID – Perpustakaan Nasional fokus meningkatkan pembelajaran bersama untuk mengembangkan potensi masyarakat desa dengan menyediakan sumber-sumber bacaan informasi dan pengetahuan, perpustakaan dengan memfasilitasi masyarakat melalui berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk pemberdayaan sosial-ekonomi.
“Demi mendukung tercapainya program tersebut, Perpusnas mengadakan Bimtek Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi 96 desa, 168 kabupaten/kota dari 34 provinsi penerima manfaat, pelaksanaan Bimtek secara simultan bergantian mulai tanggal 28 April – 21 Mei 2022 di 32 lokasi,” kata Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI, Rebus Siboro di Ternate, Maluku, Rabu (18/5/2022).
Dia mengatakan, salah satu upaya penting adalah mengubah paradigma perpustakaan dari gudang buku menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan masyarakat dengan pendekatan teknologi informasi.
Sebab, perpustakaan itu menjadi sebuah ruang publik atau pusat belajar untuk meningkatkan kemampuan kualitas manusia, terutama untuk masyarakat di desa, sebab, sebagian masyarakat lebih besarnya itu di desa, makanya perpustakaan nasional ikut intervensi ke desa untuk mempercepat peningkatan kualitas manusia dan kesejahteraan.
“Karena di dalam perpustakaan ini berbagai pengetahuan maupun data kita bisa peroleh untuk meningkatkan kualitas masyarakat,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tujuan utama pemerintah dalam hal ini yaitu untuk meningkatkan literasi masyarakat, sebab, kualitas saat ini Indonesia kan jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya masih terbilang cukup rendah.
“Oleh karena itu, kami dari Perpusnas atau pemerintah berupaya bagaimana giat-giat untuk mengembangkan kualitas masyarakat yakni melalui perpustakaan, hal itupun dengan penyedia tahapan pusatkan baik cetak maupun digital, serta pengadaan sarana prasarana perpustakaan,” katanya.
Karena mau tidak mau, suka tidak suka kualitas manusia harus ditingkatkan terutama dalam menghadapi era globalisasi saat ini, termasuk dalam menyatukan negara ini.
Dirinya juga menyatakan, maka dari itu pemerintah berinisiatif untuk percepatan di segala sektor pendidikan termasuk peningkatan kualitas masyarakat dan perpustakaan di desa kita lakukan inklusi sosial itu berbasis masyarakat diberdayakan, empowering sebenarnya agar supaya masyarakat lebih kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada dengan tingkat kualitas diri baik sejak usia dini sampai dewasa di perpustakaan ini orang bisa belajar.
“Transformasi perpustakaan memiliki peran signifikan meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga mereka mampu mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik,” katanya.