satumalukuID – PT Pertamina Patra Niaga wilayah Papua–Maluku menyatakan, ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak khususnya di wilayah Provinsi Maluku Utara (Malut) aman hingga 12 hari ke depan.
“Rata-rata stok BBM berbagai produk di wilayah Malut bertahan hingga 12 hari ke depan dan seluruh kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi usai lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah,” kata Area Manager Communication Relations & CSR Papua Maluku Edi Mangun dari Ternate, Kamis (5/5/2022).
Edi menyatakan, untuk kebutuhan BBM jenis pertalite di wilayah Malut misalnya hingga 18 hari dengan stok 3.641 Kilo Liter (KL), pertamax 2.774 KL hingga 17 hari ke depan, minyak tanah sebanyak 1.752 KL dan avtur 323 KL bertahan hingga 8 hari serta produk biosolar sebanyak 8.509 KL bertahan hingga 13 hari ke depan.
Kendati demikian, PT Pertamina Patra Niaga wilayah Papua – Maluku terus memantau kelancaran Penyaluran BBM dan LPG kepada masyarakat untuk memastikan ketersediaan ketahanan stok BBM dan elpiji usai Idul Fitri, bukan saja di wilayah Provinsi Malut, akan tetapi di Provinsi Papua, Papua Barat dan Maluku.
Edi menyatakan, pihaknya berkomitmen melayani kebutuhan energi hingga usai hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah dalam keadaan dan merupakan bentuk pengendalian dan pemantauan kelancaran penyaluran BBM, Avtur dan LPG yang bekerja di wilayah Papua-Maluku.
Edi Mangun menyatakan berdasarkan laporan, untuk penyaluran Gasoline mengalami kenaikan sekitar 5% dari rerata Maret 2022, sedangkan untuk penyaluran Gasoil mengalami penurunan sekitar 5% dari rerata Maret 2022, namun ada peningkatan terbesar pada produk Dexlite Series yang kenaikannya mencapai 57,9 persen per Maret 2022.
Adapun LPG meningkat sebesar 0,2 persen dan Avtur mengalami kenaikan sebesar 12 persen. Sementara dari penyaluran gasoil untuk sektor industri mengalami penurunan sekitar 2 persen.
Edi Mangun melanjutkan, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku tetap mengantisipasi potensi lonjakan konsumsi energi, baik BBM maupun LPG.
Sementara itu, berdasarkan pantauan ANTARA di sejumlah SPBU yang tersebar di wilayah Malut pada H+3 lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, terpantau normal dan belum terlihat adanya antrean panjang seperti pada H-3 dan H-2 lebaran Idul Fitri akhir pekan lalu.