satumalukuID – Pulau Ambon khususnya Kota Ambon dan sekitarnya kembali harus mengalami pemadaman listrik secara bergilir, setelah hal itu juga sempat terjadi pada tiga atau empat tahun lalu.
Kepastian pemadaman giliran tersebut, setelah muncul viral informasi pengumuman dari pihak PLN yang berkop “Info Pengamanan Pasokan Listrik. PT PLN (Persero) UP3 Ambon. Proses Peralihan ke Pembangkit BMPP”.
“Kepada Yth. Pelanggan PLN UP3 Ambon, Sehubungan dengan Peralihan ke Pembangkit BMPP, maka disampaikan jadwal pemadaman (Pengamanan Pasokan) listrik di beberapa daerah dalam Pulau Ambon”.
Dalam informasi tersebut, sudah ditetapkan tanggal pemadaman secara bergilir pada berbagai kawasan dan jalan, dengan penjelasan rinci soal jam-jam atau waktu lamanya pemadaman berlangsung yang dimulai sejak hari Selasa 10 Mei 2022 hingga Minggu 15 Mei 2022.
Kondisi pemadaman yang mengejutkan warga kota Ambon dan sekitarnya, awalnya mulai terjadi pada Minggu subuh atau dinihari (8/5/2022) yang berlangsung sekitar 8 jam.
Hal itu terjadi lagi pada Senin malam (9/5/2022). Saat itu, belum ada pemberitahuan resmi dari pihak PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Terkait hal tersebut, kepada media massa Manager Komunikasi dan TJSL PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Hairul Hatala mengungkapkan, pemadaman terjadi lantaran pasokan listrik dari kapal pembangkit listrik Barge Mounted Power Plant (BMPP) mengalami gangguan.
Kapal BMPP itu dioperasikan sebagai pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang diberi nama BMPP Nusantara 1 di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Pulau Ambon).
BMPP Nusantara I menggantikan kapal pembangkit listrik Karadeniz atau Karadeniz Powership Yasin Bey Marine Vessel Power Plant (MVPP) milik negara Turki yang telah beroperasi di Ambon sejak 1 April 2017.
Kapal BMPP mulai beroperasi melayani pasokan listrik di Kota Ambon terhitung akhir April 2022 dan berkapasitas 60 MW dengan tujuan untuk perkuat pasokan listrik di Pulau Ambon, Maluku.
“Awal terjadi blackout (pemadaman listrik) itu dari kapal BMPP gagal masuk sistem,” kata Hairul, Selasa (10/5/2022).
Usaha pemulihan terus dilakukan namun petugas PLN terkendala cuaca buruk di perairan Waai lokasi kapal itu beroperasi. “Cuaca kurang baik di Waai, akibatnya BMPP belum bisa masuk sistem,” jelasnya.
Hingga kini petugas PLN di lapangan masih terus berupaya melakukan percepatan penormalan sistem agar segera mungkin memulihkan pasokan listrik pada sistem kelistrikan Ambon sampai 100 persen.
Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamaman yang dialami oleh semua pelanggan PLN di Ambon serta memohon doa dari masyarakat agar pemulihan kelistrikan oleh petugas di lapangan dapat segera terarasi.
PLN turut menghimbau kepada para pelanggan untuk dapat melaporkan gangguan ataupun permasalahan kelistrikan lainnya yang dialami melalui aplikasi PLN Mobile pada fitur Pengaduan.
RATUSAN RIBU PELANGGAN TERDAMPAK
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ambon, Yusrizal menjelaskan, penyebab pemadaman tersebut diakibatkan ada gangguan jalur evakuasi.
Gangguan tersebut berasal dari jalur kapal pembangkit listrik BMPP yang menuju ke sistem. “Setelah dilakukan langkah pemulihan, diketahui gangguan terjadi dari jalur evakuasi kapal BMPP menuju sistem,” kata Yusrizal pada pers, Senin (9/5/2022)
Ia menerangkan, selain adanya masalah dari kapal BMPP, terdapat juga dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Mesin gas (PLTMG) Ambon Peaker di Waai, Maluku Tengah yang alami gangguan.
Dua unit tersebut diakuinya membutuhkan pemeliharaan agar kembali beroperasi normal. “Sudah datang satu unit, jadi tersisa satu unit yang dalam masa pemeliharaan,” ungkapnya.
Adanya indikasi gangguan itu berdampak pada 936 gardu di Pulau Ambon dengan jumlah pelanggan 107.122.
Masih terdapat 26 gardu dan 1.474 warga yang masih merasakan dampak blackout Selain itu, ratusan ribu warga di sebagian Pulau Ambon terdampak gangguan listrik yang terjadi sejak Minggu (8/5/2022) pukul 04.16 WIT subuh kemarin.
Yusrizal menjelaskan, pemadaman yang terjadi cukup meluas. Dari lima Unit Pelayanan yakni Ambon Kota, Baguala, Nusaniwe, Tulehu dan Hitu terdapat 107.122 pelanggan yang terdampak.
Warga di pusat Kota Ambon menjadi yang paling banyak terdampak yakni 53.693 pelanggan PLN, diikuti Baguala dengan 27.464 pelanggan.
“Sudah ada 95.955 pelanggan yang bisa kembali menikmati listrik. Dari data sudah 861 gardu atau 89 persen pemulihan berhasil dilakukan,” ujarnya.
Masih ada 26 gardu di kawasan Baguala yang saat ini masih dalam upaya petugas untuk dipulihkan Kembali. Sehingga masih ada 1.474 warga atau pelanggan yang masih merasakan dampak pemadaman tersebut. (SM-05)