satumalukuID – Pemerintah Provinsi Maluku menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah .
“Stok kebutuhan pokok di Maluku sangat terjamin dan harganya relatif terjangkau hingga pelaksanaan Idul Adha. Karena itu warga diimbau tidak panik serta tidak memborong kebutuhan pokok dalam jumlah banyak,” kata Kepala Dinas Perindag Maluku Yahya Kotta, di Ambon, Senin (4/7/2022).
Disperindag bersama pemangku kepentingan serta tim Satgas pangan terus melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas bahan pokok, termasuk berkoordinasi dengan sentra-sentra produksi.
“Kita terus berkoordinasi dengan daerah sentra produksi terutama Surabaya dan Makassar, sehingga pasokan kebutuhan pokok tetap terjamin, termasuk di 11 kabupaten/kota di Maluku,” katanya.
Yahya mengakui menjelang perayaan hari Raya Kurban ada sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga seperti bawang merah, cabe merah dan cabe rawit.
Cabe merah mengalami kenaikan dari Rp52.000 per kg menjadi Rp65.000/kg. “Kenaikannya Rp12.500 atau 24 persen, dikarenakan harganya mengalami kenaikan di darah sentra di Makassar,” katanya.
Begitu juga cabe rawit yang disuplai petani dari Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Pulau Buru juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp35.000/kg menjadi Rp80.000/kg.
“Kondisi iklim yang berubah-ubah menyebabkan terjadi gagal panen cabe rawit, begitu juga pedagang memanfaatkan penjualan antarpulau, terutama ke Papua karena harganya relatif lebih tinggi dibanding di Kota Ambon,” katanya.
Sedangkan bawang merah, yang mengalami kenaikan dari Rp43.000/kg sejak Juni 2022 lalu, saat ini dijual bervariasi antara Rp67.000/kg hingga Rp70.000/kg, atau mengalami kenaikan sekitar 57 persen.
Yahya menegaskan, kenaikan harga bawang Merah yang umumnya didatangkan dari Probolinggo, Makassar dan Bima, disebabkan gagal panen di daerah sentra produksi.
Kendati demikian dia menjamin stok bawang di Kota Ambon saat ini tersedia sebanyak 14,8 ton atau mencukupi kebutuhan masyarakat di ibu kota provinsi Maluku itu selama 14 hari ke depan. “Walaupun harga naik tetapi stoknya tetap terjaga dan mencukupi kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu panik
Khusus minyak goreng, dia menyatakan, di Ambon dan Maluku pada umumnya tidak terjadi antrean seperti di daerah lain karena stoknya tersedia dengan cukup. “Khusus minyak goreng curah dijual dengan harga Rp14.000 hingga Rp15.000/liter. Pembeliannya pun belum menggunakan aplikasi pedulilindungi,” katanya.
Stok beras, menurut Yahya, tersedia pada distributor di Kota Ambon sebanyak 3.140 ton atau mencukupi kebutuhan selama 14 hari, sedangkan keseluruhan Maluku stoknya mencapai 7.231 ton atau mencukupi kebutuhan masyarakat selama 45 hari ke depan. “Rencana akan masuk lagi beras sebanyak 918 ton pada pekan depan,” ujarnya.
Sedangkan gula pasir di Kota Ambon dilaporkan tersedia sebanyak 275,1 ton atau mencukupi kebutuhan masyarakat selama 30 hari ke depan, dan direncanakan akan masuk 728, 6 ton pada pekan depan.