satumalukuID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan nilai impor daerah itu pada periode Januari-Juni 2022 masih didominasi oleh sektor minyak dan gas (Migas).
“Pada periode Januari-Juni kegiatan impor masih didominasi oleh sektor migas berupa bahan bakar mineral dengan nilai kontribusi sebesar 99,96 persen,” kata Asep Riyadi, Kepala BPS Provinsi Maluku di Ambon, Selasa (9/8/2022).
Dengan demikian nilai impor Maluku pada periode I-2022 mencapai 126,24 juta dolar AS atau meningkat sekitar 100,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 mencapai 62,92 juta dolar AS.
Komoditas yang diimpor pada periode ini adalah komoditas migas berupa bahan bakar mineral dan komoditas non migas yang di impor berupa plastik untuk pengemasan, kertas karton, pompa air elektrik, mesin penyaring cairan dan sirkuit otomatis.
Impor Maluku pada bulan Juni 2022 sebesar 17,83 juta dolar AS, atau naik sekitar 75,38 persen jika dibandingkan dengan nilai impor pada bulan Mei 2022 yang mencapai 10,17 juta dolar AS. Impor pada bulan Juni 2022 berasal dari sektor migas berupa minyak ringan dan preperat tidak dicampur.
Nilai impor Maluku pada periode Januari-Juni 2022 didominasi oleh negara Singapura dengan andil sebesar 85,01 persen, selanjutnya Malaysia sebesar 14,79 persen, serta Tiongkok sebesar 0,20 persen.
Volume impor Maluku Juni 2022 mencapai 18,00 ribu ton. Nilai ini mengalami peningkatan sekitar 114,51 persen jika dibandingkan volume impor pada bulan Mei 2022 yang mencapai 8.391 ton. Jika dibandingkan antara volume impor periode Januari-Juni 2022 dengan periode yang sama tahun sebelumnya, juga terjadi peningkatan sekitar 23,97 persen.
“Kontribusi sektor migas sangat dominan pada aktifitas impor daerah ini , hal ini ditunjukkan dengan kegiatan impor pada periode Januari-Juni 2022, impor terbesar bersumber dari sektor migas dengan kontribusi sebesar 99,96 persen,” ujarnya.
Dia mengatakan, pelabuhan bongkar barang impor Maluku pada Juni 2022 terjadi pada pelabuhan Yos Sudarso, dimana nilai melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon mengalami peningkatan sekitar 79,89 persen. Selama bulan Juni 2022 tidak ada impor melalui pelabuhan Bula, pelabuhan Tulehu, Pelabuhan Wahai dan Bandara Pattimura Ambon.
Secara year on year total nilai impor Maluku meningkat 100,64 persen, dibanding periode yang sama tahun 2021, dimana impor Maluku melalui pelabuhan Yos Sudarso Ambon meningkat sekitar 88,86 persen.