satumalukuID – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan MVO Nederlands dan PT. Milion Limbah Ambon (MLA) terkait pengelolaan sampah.
Penandatanganan MoU yang difasilitasi Kedutaan Belanda di Indonesia, dilakukan oleh Penjabat (Pj) Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena, bersama perwakilan para pihak di Swiss-Belhotel, Senin (15/8/2022).
Wattimena mengatakan, permasalahan sampah menjadi salah satu persoalan utama yang dihadapi Pemkot, karena keterbatasan dalam sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia.
“Walau demikian Pemkot terus berupaya melakukan berbagai hal dalam menyelesaikan persoalan sampah. Salah satu kebijakan prioriotas yang ditetapkan adalah mewujudkan Ambon Bersih, termasuk pengelolaan sampah secara baik,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu upaya untuk pengelolaan sampah, adalah merubah sistem konvesional yakni tampung, angkut dan buang menjadi sistem yang lebih maju, dengan melakukan delegasi pengolahan sampah secara terpadu hingga tingkat Desa/Negeri dan Kelurahan.
“Yang terpenting dari pengelolaan sampah mencakup 3K yakni Konsep Kolaborasi dan Kosistensi, dimana dengan MoU ini ada konsep dan kolaborasi yang dilakukan,” terangnya.
Penandatanganan MoU ini dilakukan setelah terjadi perubahan dalam lokasi yang ditentukan untuk pengelolaan sampah plastik dari Airlouw ke Negeri Rutong.
“Kerjasama ini sudah dijajaki beberapa waktu lalu. Kita pindahkan lokasi dari Airlouw ke Rutong untuk dimana pengelolaan sampah plastik terpadu dibangun atas kerjasama dengan PT. MLA,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, Ardi Stoios Braken, menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Ambon yang telah bekerjasama dalam mengatasi pengelolaan sampah.
“Saya senang mendengar bahwa persoalan sampah menjadi prioritas di kota Ambon, sehingga bisa klop dengan apa yang kami lakukan, dimana kami selalu mencari peluang kerjasama, bukan hanya tentang sampah tetapi berbagai bidang,” katanya.
Ia berharap dengan projek kerjasama di Ambon akan menjadi pilot project yang akan dilakukan di kawasan lainnya di Indonesia.
“Sebagai Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, kami juga mendukung program Presiden Joko Widodo untuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, bukan hanya di Pulau Jawa saja,” tutupnya.
Penjajakan kerjasama antara Pemkot dan konsorsium yang dipimpin oleh MVO Nederlands dilakukan sejak Walikota Richard Louhenapessy. Tujuannya untuk perbaiki kondisi lingkungan dan kesehatan dengan mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah.
Program ini akan membuka kesempatan kerja di sektor persampahan, menghasilkan nilai ekonomis dari sampah rumah tangga, serta membantu meningkatkan sektor pariwisata dari lingkungan yang bersih.
Dengan adanya MoU maka program pengelolaan sampah dapat mulai diimplementasikan tahun ini dengan dibantu oleh NGO Lokal dan pendanaan dari P4G (Partnering For Green and The Global Goals), dimana Belanda dan Indonesia masuk sebagai anggota.