satumalukuID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) berencana membangun Gelanggang Olahraga (GOR) di ibu kota Sofifi sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Malut yang akan berlangsung pada 2024.
Kadispora Malut Ansar Daaly di Ternate, Minggu (7/8/2022), menyatakan, rencana pembangunan GOR di Sofifi merupakan keinginan Gubernur Abdul Gani Kasuba agar pelaksanaan Porpov tahun 2024 dilaksanakan di Sofifi.
“Instruksi gubernur agar Porprov tahun 2024 harus dilaksanakan di Sofifi dan tahun 2023 sampai 2024 akan dibangun sarana dan prasarana olahraga, standarnya juga standar daerah,” katanya usai menghadiri launching Porprov IV Malut 2022 yang akan berlangsung di Kota Ternate.
Pembangunan tersebut tidak hanya akan dibebankan kepada APBD tetapi juga APBN untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung lainnya, karena menurutnya minimnya prestasi olahraga Malut pada event nasional seperti PON, disebabkan sarana infrastruktur yang kurang memadai.
Apalagi Pemprov Malut memiliki keinginan untuk menjadi tuan rumah PON, sehingga diharapkan pemerintah pusat memberi dukungan dalam membangun sarana dan prasarana olahraga.
Ia juga berharap ada dukungan dari Pemda, DPRD dan pelaku olahraga untuk sama-sama memperjuangkan Maluku Utara sebagai tuan rumah PON yang akan datang.
Sementara itu, sejumlah daerah di wilayah Malut saat ini tengah membangun infrastruktur olahraga, terutama di Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah maupun Halmahera Barat.
Kabupaten Halmahera Barat misalnya, untuk tahun 2022 ini telah menyiapkan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk pembangunan lapangan sepak bola sebagai upaya meningkatkan prestasi olahraga di daerah tersebut.
Wakil Bupati Halbar Djufri Muhammad yang dihubungi sebelumnya menyatakan Pemkab Halbar untuk tahun 2022 mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 miliar melalui Alokasi Umum (DAU) tahap I di Desa Hoku Jailolo seluas 6 hektar.
Menurut dia, dari dana sebesar Rp12 miliar itu, pembangunan tahap I untuk pembangunan lapangan sepak bola dengan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk pembebasan lahan, sedangkan sisanya untuk pembangunan tribun.
Pembangunan lapangan sepak bola itu dilakukan bertahap karena kawasan itu akan dijadikan sebagai kawasan GOR.