satumalukuID – Penjabat Walikota Ambon Drs Bodewin M. Wattimena MSi, akhirnya mengevaluasi kepemimpinan Pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM Ambon yang dijabat Ir Alfonsius Tetelepta sejak tahun 2003 atau 9 tahun lalu saat masih Walikota Richard Louhenapessy.
Tetelepta digantikan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Kota Ambon, Rulien Purmiasa yang diangkat sebagai Plt Direktur PDAM Kota Ambon.
Acara pelantikan itu dipimpin oleh Pj. Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena di Balaikota, dihadiri oleh Pimpinan OPD lingkup Pemkot Ambon dan karyawan PDAM, namun Alfonsus Tetelepta sendiri tidak hadir, Senin (1/8/2022).
Dalam sambutannya, Wattimena mengatakan pelantikan Plt. Direktur PDAM merupakan bagian dari tugas pemerintahan yang mesti dilakukan dalam rangka menata organisasi.
“Tugas pemerintahan bukan hanya administrasi pemerintahan yang jadi tanggungajawab sesuai jabatan dan kedudukan, tapi tugas yang penting lainnya adalah menata OPD atau organisasi,” ungkapnya.
Dijelaskan, proses penataan tersebut merupakan bagian dari evaluasi demi meningkatkan efektivitas dan efesiensi perusahaan.
“Bukan soal bagaimana memberikan kontribusi bagi kota Ambon, tapi bagaimana menjalankan fungsi dengan baik, yakni membantu Pemkot menyediakan air bersih kepada warga kota,” terang mantan Sekwan DPRD Maluku ini.
Ia akui, berdasarkan hasil evaluasi, kinerja PDAM memang harus diperbaiki. Dirinya bersama Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse beberapa waktu lalu telah melakukan tinjauan langsung ke PDAM serta berdiskusi untuk mendapatkan masukan bagaimana perbaiki kinerja PDAM.
Salah satu yang menjadi masukan adalah penggantian Plt. Direktur, dimana Alfonsus Tetelepta pada saat yang bersamaan menduduki dua jabatan direktur yakni di PDAM dan PT. DSA yang juga bergerak dalam penyediaan air bersih.
“Saya mengakui Direktur PDAM adalah orang profesional, tapi menduduki dua jabatan, dengan kemampuan seperti apapun itu, pasti sulit untuk megembangkan dua perusahaan dalam satu waktu. Itu menjadi alasan mengapa perlu diangkat Plt. Direktur PDAM yang baru,” bebernya.
Kepada Purmiasa, selaku Plt Direktur PDAM yang baru, Wattimena berharap dapat menjalankan tugas dengan baik, diantaranya untuk mempersiapkan calon Dewan Pengawas dalam mengangkat Direktur PDAM defenitif, serta menata, membenahi dan menertibkan manajemen PDAM secara internal maupun eksternal.
Sesuai data media ini, selama Tetelepta menjadi Plt Direktur PDAM, beberapa tahun posisi Dewan Pengawas kosong dan tidak diisi. Begitu pula jabatan seperti Direktur Teknik, Umum dan Keuangan tidak pula diisi oleh internal PDAM.
“Karena itu, saya minta untuk ibu Purmiasa selama 6 bulan ke depan, benahi manajemen dan persiapkan terpilihnya Dewan Pengawas dan juga Direktur PDAM definitif. Termasuk menata kebocoran air sebesar 60 persen. Ini sesuatu yang harus segera ditata dan dibenahi,” tegas Wattimena.