Salah satu PKL mengatakan, dirinya tidak terima terkait dengan pelaksanaan pasar murah ini. Katanya, kegiatan tersebut tentu akan merugikan lantaran lokasi jualn dipakai dan tentunya jualannya tak akan laku.
“Mereka sudah menduduki tempat jualan kami, dan jualannya jauh lebih murah. Otomatis pelanggan kami beralih membeli barang mereka,” keluh salah satu pedaganh, yang enggan memberitahukan namanya, saat menemui Bodewin, di sela-sela pemantauan operasi pasar, Kamis (22/9/22).
Hal itu justru dijawab dengan santai oleh Bodewin. Dia mengatakan, kegiatan ini tentu tidak akan merugikan pedagang. Justru operasi pasar yang dikemas dalam kegiatan pasar murah ini, menurutnya akan berdampak baik.
“Kegiatan ini hanya dilaksankan tiga hari. Yang pasti bahwa pemerintah tidak mungkin membuat kebijakan yang menyusahkan masyarakat,” tandasnya.
Bila pelaksanaan pasar murah ini mempengaruhi stabilitas harga pasar, maka masyarakat mudah menjangkaunya. Tentu hal ini akan berdampak baik bagi seluruh stakeholder yang berkaitan dengn bidang perdagangan.
“Kalau misalnya hari ini stabilitas harga di pasar terjamin otomatis pedagang beli dari distrbutor harganya turun, dia jual, masyarakt mudah menjangkau. Efeknya akan membuat ekonomi kota ini menjadi baik dan dia menekan laju inflasi,” ulasnya.
Dijanjikan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan perkembangan inflasi. Apabila mengalami punurunan maka kegaiatan tersebut diyakini berhasil. Dan akan dilakukan secara berulang ditiap bulannya, sampai dengan akhir tahun 2022.
“Inflasi ini biasanya naik di minggu pertama dan minggu ketiga bulan berjalan. Nah, karena itu kita akan lakukan ini di bulan depan (Oktober) di minggu keempat dan minggu kedua untuk menjaga harga barang diminggu pertama dan ketiga,” tandas Bodewin. (*)