Kadis Pariwisata Maluku, Afandi Hasanusi. Photo: Dokumen pribadi/ant |
satumalukuID - Dinas Pariwisata Provinsi Maluku mewajibkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk dimasukan ke seluruh kamar perhotelan setempat.
Kadis Pariwisata Maluku, Afandi Hasanusi, di Ambon, Jumat (14/10/2022), mengatakan, dalam kamar hotel yang telah disediakan aqua untuk pengunjung, bisa digantikan dengan jus pala, atau jus gandaria sebagai ruang juga kesempatan kepada para pelaku UMKM.
“Pengembangan pariwisata ini perlu melibatkan ekonomi kreatif dalam hal ini UMKM. Tentunya dengan standar dan kualitas yang baik. Begitupun sandal dari kerajinan UMKM. Dari pada sandal yang entah belinya di mama,” kata Afandi.
Ia mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif ini tidak bisa dilepaspisahkan, oleh karena itu, untuk mengembangkan pariwisata di Maluku, sangat perlu ada keterlibatan dari prodak-prodak UMKM.
“Kenapa, karena Ekraf dan pawirisata ini saling mendukung. Bukan saja dari sisi kuliner, tapi dari sisi kerajinan, sofenir dan segala macam berbagai jenis khas daerah ini. Nantinya ini akan menjadi produk lokal sistem kita yang harus kita angkat, karena disadari betul bahwa apa yang ada pada masing-masing daerah di provinsi, itu memiliki keunikan tersendiri dan pastinya ada perbedaan dari yang lain,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, untuk mengembangkan pariwisata, ini bisa dilakukan dengan pembuatan video atau visualisasi tentah destinasi wisata yang ada di kawasan kabupaten/kota di Maluku.
“Kami sudah sampaikan ke pihak hotel yang khususnya diwadahi dengan asosiasinya persatuan hotel restoran Indonesia (PHRI), untuk bagaimana dalam hal ini membantu tampilkan potensi wisata kita di Hotel, sehingga menjadi infromasi yang baik sekaligus menjadi daya tarik untuk para tamu di hotel atau pengunjung lainnya,” ujar Afandi.
Ia menyampaikan, masukan ini disambut dengan baik oleh pihak perhotelan di Maluku, dan PHRI dalam pertemuan di Kantor Gubernur kemarin.
“Ini juga bagian dari pada upaya-upaya dalam menunjukan kita punya UMKM dan potensi wisata di Maluku,” ucapnya.
Afandi mengaku, ke depan, khususnya di Kota Ambon, akan dilakukan perbaikan dari segi sarana prasarana, serta infrastruktur pariwisata.
“Insya Allah ke depan, destinasi wisata yang ada di Pulau Ambon, kita ambil terdekat dulu, kita akan coba untuk melakukan perbaikan. Harus ada perubahan. Kita tidak mungkin berjalan begini-begini saja. Kalau begini-begini sjaa kasian,” katanya.
Ia berharap, semua pihak dapat berkeja sama, dan merutinkan kembali pertemuan antara pemerintahan dengan pihak perhotelan agar selalu melakukan evaluasi, demi pengembangan pariwisata dan Ekraf di Maluku.
“Sehingga apa yang kita harpakan tadi itu, baik itu dari sisi pengembangan pariwisata, maupun UMKM mampu mengangkat pendapatan masyarakat, lapangan pekerjaan semakin terbuka, dan tentunya muaranya ini lari kepada ekonomi daerah. Jadi ini juga berdampak pada pemberantas kemiskinan. Kita coba meredam itu,” harapnya. (Winda Herman/ant)