Siswa SMA saat mengikuti lomba bikin papeda di Swissbel Hotel Ambon, dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda
satumalukuID - Pelaku usaha perhotelan di Kota Ambon, mengupayakan pelestarian kearifan lokal di Maluku, dengan mendukung kuliner papeda.
General Manager (GM) Swissbel Hotel salah satu pelaku usaha perhotelan di Ambon, usai menggelar lomba "bale papeda menyatakan keinginan makanan khas Maluku Papeda ini mendunia.
“Ini termasuk bagian dari upaya kami untuk meningkatkan potensi kuliner di Maluku. Kalau memang kami dari Swissbel Hotel Internasional setiap datang di satu daerah, ini akan menjagaa dan membawa kearifan lokal itu ke kancah internasional,” kata GM Swissbel Hotel Ambon, I Ketut Gunarta, di Ambon, Jumat (28/10/2022).
Kegiatan lomba "bale papeda" ini dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda, dengan tujuan pemuda-pemuda di Maluku dapat mencintai prodak Maluku, salah satunya makanan khas Maluku yaitu papeda.
“Jadi kami mengajak semua pemuda-pemuda khususnya dari kalangan SMA untuk bagaimana cara membuat papeda, dan bagaimana rincian dari papeda tersebut,” ujarnya.
“Jadi sehingga nanti di kemudian hari pemuda-pemuda kita ini, bisa membagikan pengalaman mereka atau kecintaan mereka terhadap prodak-prodak atau budaya Maluku,” ia menambahkan.
Ketut mengatakan, Swissbel Hotel Ambon memilih papeda, karena kekhawatirannya terhadap papeda yang semakin hari, semakin tidak dilestarikan oleh generasi muda di Maluku.
“Saya sempat tanya, makanan papeda tidak begitu banyak di Maluku, sementara itu makanan khas Maluku. Teman-teman kerja seumuran kita ini tidak ada yang bisa bikin papeda loh. Lama-lama saya khawatir kalau papeda itu hilang, kan kasian gitu. Karena itu, kami pilih papeda karena papeda itu makanan utama masyarakat Maluku pada umumnya wilayah timur,” terang Ketut.
[cut]
Menurutnya, dengan jaringan yang dimiliki Swisbell hotel hingga ke luar negeri, Ketut berkomitmen untuk mengangkat budaya dan kuliner Maluku hingga ke tingkat internasional.
“Jadi komitmen kita dari Swissbel Hotel Ambon, itu mengangkat budaya lokal ke internasional, dan sudah pasti di tingkat nasional kita juga terkenal. Kami jaringan hotel internasional, kami punya 75 hotel sampai ke luar negeri juga. Jadi jika ini terangkat, maka budaya kita yang ada di Maluku akan dikenal oleh dunia,” katanya.
Ia berharap, ke depannya, semua pemuda Maluku tetap menjaga kecintaannya terhadap budaya dan kearifan lokal Maluku.
“Karena budaya itu adalah modal utama kita sebagai identitas bahwa kita dari Maluku,” harap Ketut.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi kreatif Dinas Pariwisata Maluku, Muhammad Ali Hanafi Soumena mengaku, mengapresiasi pelaku perhotelan yang ingin mengangkat budaya Maluku hingga ke luar.
“Kita apresiasi bila kuliner khas Maluku diangkat untuk level nasional, apalagi internasional,” kata Hanafi.
Kegiatan lomba bale papeda ini diikuti oleh 46 peserta, masing-masing grup terdiri dari dua orang, dari sejumlah sekolah di Kota Ambon.
Lomba bale papeda ini dimenangkan oleh SMA PGRI 1 Ambon, juara dua dari SMA 3 Ambon, dan juara tiga dari SMA Kristen YPKPM Ambon. (Winda Herman/ant)