satumalukuID - Penjabat (Pj) Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena bersama Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta, meresmikan monumen Ukulele di SD Negeri 2 Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa (31/10/2022).
Pembangunan monumen ini digagas sebagai komitmen dari SD Negeri 2 Ambon untuk kembangkan seni musik dalam dunia pendidikan, serta untuk memperingati tiga tahun pengakuan Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik oleh UNESCO.
“Tiga tahun sudah Ambon menyandang predikat kota musik. Tahun 2019 UNESCO menetapkan kota Ambon sebagai kota kreatif dengan musik sebagai ciri utama. Tiga tahun kita lalui dengan berbagai hal, untuk menunjukan kepada UNESCO dan semua orang bahwa Ambon memang layak menjadi kota musik,” kata Wattimena.
Diakuinya dalam perjalanan tiga tahun Ambon City Of Music (ACoM), masih banyak kekurangan, dan masih banyak orang yang belum melihat apa dampak dari pengakuan itu bagi masyarakat.
“Ditengah-engah kekurangan itu, Ukulele jadi sesuatu penting dan sangat berharga di kota ini,” ucapnya.
Dikatakan, tanggal 4 September 2022 lalu, telah dilaunching Ukulele Day, Itu artinya setiap tahun tanggal tersebut akan diperingati sebagai hari Ukulele.
“Ukulele saat ini telah menjadi ciri khas Ambon City Of Music, sehingga bukan di sanggar dan di sekolah saja , tapi saat ini hampir di setiapbJemaat terbentuk komunitas Ukulele,” terangnya.
Karena itu, peresmian Monumen Ukulele di SD Negeri 2 Hative Besar, menjadi sebuah sejarah dimana di sekolah tidak hanya kegiatan belajar mengajar dan mengikuti kurikulum, tetapi harus diberikan ruang bagi anak- anak dalam peningkatan kreativitasnya.
“Kota Ambon saat ini telah menetapkan beberapa sekolah sebagai piloting kurikulum musik. Oleh sebab itu semua sekolah harus menerapkan muatan lokal musik, dan dibentuk tim ukulele dalam rangka memupuk rasa cinta terhadap budaya dan adat istiadat lokal di kota Ambon,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta memberikan apresiasi atas ide kreatif yang sarat nilai budaya yang dirancang dan digagas oleh SD Negeri 2 Hative Besar.
“Ini sekaligus menjadi pengakuan bagi jati diri kota ini, sebagai kota musik dunia,” ungkap Toisuta.
Ia berharap, musik ukelele yang dimainkan oleh anak–anak sekolah akan memberi warna dalam kebersamaan, serta persaudaraan yang terbangun indah tanpa memandang suku etnis, maupun latar belakang budaya yang berbeda.
Peresmian Monumen Ukulele di SD Negeri 2 Hative Besar, turut disaksikan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Rico Hayat serta kepala sekolah Semmy Wenno, para guru dan tokoh masyarakat sekitar. (RT)