Sejumlah barang-barang purbakala yang diteliti tim ahli di Maluku Utara. |
satumalukuID - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara (Disarpus Malut) akan mengumpulkan naskah-naskah kuno yang masih tersimpan, baik milik keluarga maupun milik pribadi untuk mengusulkan jalur rempah-rempah ke UNESCO."Pengumpulan naskah kuno salah satu dukungan untuk pengusulan Jalur Rempah ke UNESCO oleh Pemerintah Indonesia," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara (Disarpus Malut), Mulyadi Tutupoho dihubungi di Ternate, Senin (5/12/2022).
Mulyadi mengatakan, Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu rute perjalanan jalur rempah-rempah, sehingga dipastikan memiliki sejumlah dokumen atau naskah termasuk situs, baik itu yang masih tersimpan di sejumlah kerajaan, keluarga maupun koleksi pribadi.
Oleh karena itu, kata Muliadi, melalui festival akan dilakukan pengumpulan naskah kuno yang, kaitannya dengan jalur rempah. Kata Mulyadi masyarakat nanti mendaftar dan itu juga dukungan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang nantinya naskah dilakukan dengan digitalisasi.
"Pemprov Malut akan menelusuri arsip-arsip di Maluku Utara baik yang punya keluarga maupun masyarakat, nantinya kita daftar arsipnya dan kita digitalisasi dan menjadi arsip yang dikirim ke UNESCO," katanya.
Seperti diketahui Jalur rempah-rempah sudah menjadi perhatian dunia sejak abad ke-17M sebagai jalur perdagangan dunia. Belakangan, beberapa bidang keilmuan mulai menaruh minat untuk membahas jalur rempah-rempah tersebut.
Nusantara menjadi tujuan pelayaran perdagangan Asia Timur, Asia Selatan, Asia Barat dan Eropa untuk berburu rempah-rempah, berupa cendana, lada, cengkeh, jahe, kamper, gaharu, dan produk lainnya, ada di pulau-pulau di Nusantara. (Abdul Fatah/ant)