Land mark yang berada di pusat Kota Ternate. |
satumalukuID - Anda ingin menikmati libur tahun baru di daerah yang memiliki banyak objek wisata dan dapat mengunjungi semua objek wisata itu hanya dalam beberapa hari serta dengan biaya murah, Kota Ternate, Maluku Utara bisa menjadi pilihan.Kota yang sejak zaman dahulu terkenal dengan penghasil rempah ini memiliki banyak objek wisata menarik, mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata bahari sampai wisata religi, dan objek wisata budaya.
Semua objek wisata itu, berada di Pulau Ternate dan tidak jauh dari pusat kota, sehingga dapat mengunjungi semuanya hanya dalam kurun waktu tiga hari.
Untuk mengunjungi semua objek wisata itu tidak sulit dan biayanya pun relatif murah, karena di kota kelahiran Pahlawan Nasional Sultan Baabullah ini banyak terdapat mobil rental dengan sewa paling mahal Rp350 ribu per hari.
Jika ingin lebih hemat lagi bisa menggunakan ojek sepeda motor dengan sewa paling mahal Rp100 ribu, sedangkan tukang ojeknya sekaligus menjadi pemandu wisata, karena tukang ojek di Kota Ternate telah dibina sebagai pemandu wisata oleh Dinas Pariwisata setempat.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate Rustam P. Mahli menyarankan hari pertama berada di Ternate mengunjungi objek wisata budaya dan objek wisata religi, karena semuanya berada di pusat kota dan jarak objek wisata yang satu dengan lainnya tidak berjauhan.
Objek wisata sejarah yang dapat dikunjungi, di antaranya Kedaton Kesultanan Ternate yang menyimpan beragam peninggalan kesultanan dan benteng peninggalan kolonial yang jumlahnya enam buah, di antaranya Benteng Oranye yang dibangun Belanda pada abad ke-16. Sementara objek wisata religi bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi, di antaranya Masjid Kesultanan Ternate yang berusia ratusan tahun, Gereja Batu dan Gereja Ayam yang dibangun pada zaman kolonial dan klenteng Ibu Surya Agung yang sudah ada sejak abad ke-17. Pada hari kedua, wisatawan direkomendasikan untuk mengunjungi objek wisata alam dan objek wisata bahari yang berada di jalur jalan lingkar Pulau Ternate sepanjang 45 km dengan pilihan melalui jalur utara atau jalur selatan.
Jika melalui jalur utara objek wisata yang pertama dikunjungi adalah kawasan Geo Park Batu Angus yang menyuguhkan hamparan batu hitam bekas letusan Gunung Api Gamalama pada abad ke-16, kemudian ke Pantai Tobololo, lalu ke Pantai Sulamadaha.
Dari objek wisata Pantai Sulamadaha melanjutkan ke Objek Wisata Danau Tolire terus ke Danau Ngade dan terakhir ke objek wisata Cengkeh Afo untuk melihat pohon cengkeh berusia lebih dari 400 tahun yang diklaim sebagai pohon cengkeh tertua di dunia.
Dinas Pariwisata Kota Ternate memberi pilihan pada hari ketiga untuk menikmati keindahan panorama bawah laut di perairan Pantai Taman Nukila dan di perairan Pantai Sulamadaha atau mengunjungi sejumlah UMKM untuk membeli oleh-oleh, seperti olahan buah pala berupa sirup pala dan selai pala serta aneka kue kering khas Ternate, di antaranya makron kenari dan bagea kenari.
Jika memiliki hobi mendaki gunung, pengunjung dapat memilih mendaki Gunung Api Gamalama untuk menyaksikan keindahan panorama dari puncak gunung setinggi 1.700 meter dari permukaan laut, seperti keindahan laut biru dan pulau-pulau sekitarnya, hamparan perkebunan cengkeh dan pala.
Pada malam hari selama berada di Ternate dapat mengunjungi sejumlah taman kota yang menyuguhkan beragam kuliner khas Ternate, seperti air guraka, yakni minuman dari campuran santan, gula merah, jahe dan buah kenari, kopi rempah, yang biasa dikonsumsi para sultan di Ternate pada zaman dahulu.
Memiliki keunikan
Hampir semua objek wisata di Kota Ternate memiliki keunikan yang sulit ditemukan di daerah lainnya di Indonesia, bahkan di luar negeri, sehingga setelah melihat keunikan itu akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan sampai kapan pun.
Di objek wisata sejarah Kesultanan Ternate, misalnya, akan melihat mahkota emas yang memiliki rambut yang biasanya digunakan ketika pelantikan sultan atau ada acara penting lainnya di kesultanan.
Sultan Ternate Hidayatullah Sjah menyebut mahkota berambut itu sebagai mahkota sangat unik di dunia, karena, selain tidak ditemukan samanya di mana pun, juga rambut di mahkota itu tumbuh bertambah panjang, seperti rambut di kepala manusia, sehingga pada saat tertentu harus dilakukan ritual pemotongan rambut. Di objek wisata alam Danau Tolire juga akan melihat sejumlah keunikan, di antaranya danau yang tepinya berupa tebing curam itu sejak zaman dahulu sampai sekarang tidak seorang pun yang mandi memancing di dalamnya karena banyak dihuni buaya.
Sesuai cerita masyarakat Ternate secara turun menurun, Danau Tolire itu dulunya merupakan perkampungan yang ditenggelamkan oleh penguasa alam semesta, karena salah seorang pemimpin di kampung itu menghamili anak kandungnya.
Keberadaan benteng di Kota Ternate yang jumlahnya enam buah bagi seorang sejarawan di Maluku Utara Syarif Ahmad merupakan suatu keunikan, karena tidak ada pulau kecil di dunia yang memiliki jumlah benteng peninggalan kolonial sebanyak itu.
Salah satu benteng di Kota Ternate, yakni Benteng Toloko yang dibangun Portugis pada abad ke-17 memiliki keunikan tersendiri karena kalau dilihat dari atas misalnya menggunakan drone akan terlihat bentuknya seperti kemaluan manusia.
Mendaki di Gunung Api Gamalama pun tidak kalah uniknya, karena untuk mendaki gunung itu harus memenuhi syarat tertentu, seperti jumlah rombongan saat mendaki tidak boleh ganjil, tidak boleh membawa minuman keras dan selama dalam perjalanan ke puncak gunung tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor, karena kalau dilanggar akan mengalami sesuatu, misalnya tersesat. Wali Kota Ternate Tauhid Soleman menjamin wisatawan yang ingin menikmati libur tahun baru di daerahnya tidak akan kesulitan mencari akomodasi karena di daerah itu banyak terdapat hotel, mulai dari kelas melati sampai bintang empat, bahkan jika ingin membaur dengan masyarakat setempat bisa memanfaatkan homestay dengan sewa yang sangat murah.
Akses dari dan ke Kota Ternate juga sangat lancar, layanan transportasi udara, misalnya tersedia penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Baabullah Ternate setiap hari dengan tujuan berbagai kota di Indonesia, sedangkan khusus transportasi laut tersedia kapal Pelni sekali seminggu.
Pada akhir Desember 2022 ini, Pemkot Ternate biasanya menggelar festival budaya dalam meriahkan Hari Jadi Ternate ke-722, sehingga sebelum kembali ke daerah asal dapat menyaksikan beragam atraksi budaya, seperti tarian tradisional serta beragam ritual adat di Kedaton Kesultanan Ternate yang syarat nilai moral dan pesan kedamaian. (Abdul Fatah/ant)