Kegiatan kemah penulisan cerpen bahasa daerah tunas bahasa ibu dilaksanakan kantor bahasa Maluku, 1-13 Januari 2023. Photo: Ho-Kantor Bahasa Maluku/ant |
satumalukuID - Kegiatan kemah penulisan cerpen bahasa daerah tunas bahasa ibu merupakan upaya regenerasi lahirnya penutur muda di Provinsi Maluku, Kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Sahril.Kegiatan ini diikuti peserta yang merupakan juara pertama dari mata lomba Menulis Cerpen di tiga kabupatn yakni Buru, Maluku Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pada pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten tahun 2022, katanya di Ambon, Jumat (13/1/2023).
Ia mengatakan, tujuan kegiatan kemah cerpen untuk melatih para siswa SD dan SMP lebih intensif dalam menulis cerita pendek berbahasa daerah, sebagai tindak lanjut dari Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan pada Merdeka Belajar Episode Ke-17 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Selama tiga hari kemah cerpen tersebut, seluruh peserta dilatih untuk menghasilkan cerpen dengan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Ada yang menggunakan bahasa Buru, bahasa Kei, dan bahasa Yamdena," katanya.
Ia menyatakan, lima peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah penutur muda hebat dalam menggunakan dan memahami bahasa daerah masing-masing, yang dihasilkan dari pelaksanaan FTBI tahun 2022.
"Hal itu dibuktikan dari fasihnya mereka menggunakan bahasa daerah. Bukti yang lain adalah fasihnya seluruh peserta dalam menerjemahkan hasil cerpendari bahasa Indonesia ke dalam bahasa daerah masing-masing," ujarnya.
Sahril mengakui, untuk menghasilkan cerpen yang menarik, Kantor Bahasa Provinsi Maluku menghadirkan sastrawan hebat dan terkenal yang telah memiliki karya di Maluku untuk menjadi pelatih.
Pelatih atau kurator yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Rudi Fofid (Sastrawan Maluku) dan Eko Saputra Poceratu (Sastrawan Maluku).
Dalam waktu tiga hari pelaksanaan kemah cerpen tersebut, kelima peserta telah menghasilkan cerpen menarik yang mengangkat kearifan lokal daerah masing-masing.
Seluruh cerpen yang dihasilkan lima anak dari Provinsi Maluku itu akan digabung dengan delapan provinsi lain yang terpilih dari 34 provinsi. Hasilnya adalah dalam bentuk antologi cerpen.
Antologi cerpen tersebut akan diluncurkan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim pada 13 Februari 2023 di Jakarta. (Penina Fiolana Mayaut/ant)