satumalukuID - PLN UP3 Masohi melakukan konversi motor operasional berbahan bakar minyak menjadi motor listrik, sebagai bentuk edukasi dan percepatan pembentukan ekosistem kendaraan listrik di provinsi Maluku."Tim PLN UP3 Masohi berinisiatif melakukan konversi motor operasional yang mangkrak sebelumnya berbahan bakar minyak menjadi motor listrik," kata Manager PLN UP3 Masohi I Made Agus Dwi Putra,di Ambon, Selasa (31/1/2023).
Ia mengatakan, konversi motor konvensional dalam kondisi mesin rusak dapat dipergunakan kembali dengan cara dimodifikasi menjadi motor listrik, dengan kecepatan maksimal mencapai 150 kilometer per jam.
Penggunaan motor listrik ini juga lebih efisien, bebas emisi dan ramah lingkungan, ditunjang tersedianya Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Ina Marina Masohi, merupakan faktor pendorong sehingga memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam melakukan pengisian ulang.
Made menyatakan, konversi motor menyesuaikan ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 tentang konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai.
Regulasi ini juga katanya, merupakan dukungan terhadap Perpres mengenai percepatan kendaraan listrik.
Made menyampaikan, biaya operasional motor listrik jauh lebih murah dibandingkan motor konvensional, dengan menggunakan tiga unit komponen penggerak, maka biaya perawatan motor listrik jauh lebih hemat.
“Perbedaan harga kendaraan tersebut akan semakin kecil seiring dengan pengembangan teknologi baterai motor listrik," katanya.
Pihaknya berharap, dukungan Pemerintah Daerah serta seluruh pemangku kepentingan, diharapkan jumlah penggunaan motor listrik maupun motor konversi dapat meningkat secara signifikan, baik di Kota Masohi, seluruh Pulau Seram dan Provinsi Maluku.
"Semua ini merupakan bentuk kepedulian kita untuk bersama menjaga lingkungan, demi menciptakan kehidupan yang lebih sehat, bebas emisi karbon, dan ikut mendukung percepatan terwujudnya ketahanan energi nasional," ujarnya. (Penina Fiolana Mayaut/ant)