Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara (Malut) saat menyampaikan perkembangan pertumbuhan ekonomi di Malut. |
satumalukuID - Bank Indonesia (BI) perwakilan Maluku Utara (Malut) memproyeksikan sektor pertambangan tumbuh 21,22 persen pada 2023 dan menjadi andalan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di provinsi itu."Kami proyeksikan, industri pengolahan, pertambangan akan tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi pada 2023 di Maluku Utara," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malut Setian di Ternate, Sabtu (4/2/2023).
Menurut dia pertumbuhan sektor pertambangan dipengaruhi oleh telah beroperasinya sejumlah line produksi smelter baru di Halmahera Tengah maupun di Halmahera Selatan serta optimalisasi kapasitas produksi smelter eksisting yang dapat meningkatkan jumlah produksi serta ekspor luar negeri.
Selain itu, untuk sektor lain yang juga dapat memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi pada 2023 adalah lapangan usaha pertanian yang juga memiliki kontribusi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
BI memperkirakan lapangan usaha pertanian pada triwulan I 2023 masih akan tetap tumbuh positif dan mengalami akselerasi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Sedangkan, untuk kredit sektor pertanian pada Desember 2022 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 44,36 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada November yang tercatat tumbuh sebesar 44,22 persen.
"Hal tersebut menunjukkan terdapatnya aliran modal untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Malut. Indikator tersebut menunjukkan adanya upaya peningkatan produktivitas pada lapangan usaha pertanian, serta disinyalir akan memberikan pengaruh terhadap kinerja sektor pertanian pada triwulan I 2023," ujarnya.
Sedangkan, untuk konsumsi rumah tangga di Malut diproyeksikan akan mengalami pemulihan dan peningkatan sejalan dengan membaik optimisme masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Selain itu, PPKM yang ditetapkan oleh pemerintah telah dicabut sehingga sudah tidak ada pembatasan mobilitas masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, kata Setian, sejumlah lapangan pekerjaan maupun aktivitas pembelajaran di sekolah maupun kampus mayoritas telah dilakukan secara tatap muka , sehingga berpotensi mendorong realisasi konsumsi masyarakat.
Di sisi lain, rencana pelaksanaan berbagai hajatan nasional pada 2023 serta semakin dilonggarkannya aktivitas transportasi masyarakat disinyalir juga akan mampu mendorong pertumbuhan tingkat konsumsi rumah tangga di Malut. (Abdul Fatah/ant)