Kepala BKKBN Maluku Charles Brabar saat memberikan sambutan dalam pelatihan percepatan stunting. |
satumalukuID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Ambon menggelar pelatihan fasilitator tim pendamping keluaraga ingkat kabupaten/kota guna percepatan penurunan stunting di Kota Ambon."Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi para peserta fasilitator tenaga pendamping Keluarga di tingkat kabupaten/kota, terhadap fungsi, peran dan tugas sebagai Tim Pendamping Keluarga dalam upaya percepatan penurunan stunting," ujar Kepala BKKBN Maluku Charles Brabar dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa (28/2/2023).
Charles mengajak seluruh Instansi Pemerintah dan swasta serta organisasi kemasyarakatan lainnya untuk membantu program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Maluku.
"Saya minta agar kita semua dapat bekerjasama, bahu membahu secara bersinergi dibawah koordinasi BKKBN untuk mewujudkan upaya percepatan penurunan stunting itu," kata dia.
Menurutnya program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), tidak hanya dimaknai sebagai upaya pengendalian kelahiran semata.
Lebih dari itu turut membangun kesadaran setiap keluarga agar memiliki dukungan sosial budaya, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang memadai agar kehidupan keluarga menjadi sejahtera.
Sehingga penting kiranya mengatasi berbagai persoalan terkait dengan penyiapan sumber daya manusia berkualitas untuk mencapai Visi Indonesia 2045 serta mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya saing yang kuat di tengah masyarakat Internasional.
Seiring dengan berjalannya program Bangga Kencana maka BKKBN kembali diberi mandat melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas.
Diharapkan dari pelatihan ini bahwa peserta yang dilatih akan menjadi fasilitator pada kegiatan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga Tingkat Kecamatan pada wilayah Kota Ambon.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Oleh karenanya, Masalah gizi lain terkait dengan stunting yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah anemia pada ibu hamil, Berat Bayi Lahir Rendah atau BBLR, balita kurus atau wasting dan anemia pada balita. (Ode Dedy Lion Abdul Azis/ant)