satumalukuID - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI merangkul 10 perusahaan menjadi Orang Tua Asuh (OTA) pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) pangan dan obat tradisional tradisional di Provinsi Maluku."BPOM mengawal program pendampingan UMK pangan olahan dan obat tradisional asal rempah dan sagu di Maluku dengan dukungan industri pangan olahan dan industri obat tradisional sebagai orang tua asuh," kata BPOM RI Penny K. Lukito, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, sebanyak 10 orang tua asuh yakni tujuh OTA pangan olahan yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk., PT Konimex, PT Mayora Indah Tbk, PT Forisa Nusa Persada, PT Kino Indonesia, PT Heinz ABC Indonesia dan PT Niramas yang memberikan bantuan alat produksi bagi UMK Pangan Olahan di Maluku, khususnya di Ambon dan Banda Naira.
Sedangkan tiga OTA obat tradisional memberikan alat bantuan kepada pelaku usaha jamu gendong, yaitu PT Bintang Toedjoe, PT indofarma, dan PT Kimia Farma.
Dalam mendukung pengembangan UMK, BPOM telah menggulirkan berbagai program pendampingan, asistensi, serta kemudahan registrasi, baik berupa keringanan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan bantuan pengujian, maupun fasilitasi hilirisasi riset atau inovasi pangan olahan dan jamu.
"Seringkali permasalahan UMK lebih kompleks dan membutuhkan intervensi komprehensif, karena itu kolaborasi program dari pemangku kepentingan lain, seperti lintas sektor, pemerintah daerah, maupun industri pangan olahan dan jamu sebagai OTA menjadi sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, " katanya.
Kesempatan yang sama dilakukan penandatanganan komitmen OTA bagi UMK pangan dan obat tradisional di Maluku dan menyerahkan secara langsung kepada pelaku UMK di Maluku berupa Nomor Izin Edar untuk produk obat tradisional dan pangan olahan.
Selain itu sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) tahap I dan Izin Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB); serta sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO).
"Penyerahan berbagai sertifikat serta rangkaian kegiatan pendampingan UMK, termasuk penggalangan komitmen pendampingan dari OTA pangan olahan dan jamu pada hari ini diharapkan dapat memotivasi para pelaku usaha untuk berinovasi dan konsisten memproduksi produk olahan rempah yang berkualitas," kata Penny Lukito. (Penina Fiolana Mayaut/ant)