Direktur MCC, Teria Salhuteru, di Ambon. |
satumalukuID - Komunitas peduli lingkungan Maluku Coastal Care (MCC) mendorong pendidikan lingkungan dilakukan sejak dini kepada anak-anak, sebagai upaya membentuk pola pikir yang ramah lingkungan.
“Kami pastinya mendorong dan berharap ke depannya anak-anak yang ada di Kota Ambon bahkan secara umum di Maluku, bisa mendapatkan pendidikan tentang edukasi lingkungan, sehingga pemikiran anak-anak ini dari kecil sudah terbentuk untuk bisa menjaga lingkungan,” kata Direktur MCC, Teria Salhuteru, di Ambon, Selasa (21/2/2023).
Ia mengatakan, edukasi lingkungan kepada anak juga merupakan peran penting bagi orang tua, karena permasalahan sampah adalah aktivitas dari anak-anak kecil sampai pada orang yang paling tua. Hal ini berhubungan dengan kebiasaan kegiatan yang diterapkan mulai dari keluarga.
Menurut Teria, orang tua lebih memiliki banyak waktu dengan anak-anak, sehingga akan lebih mudah didikan lingkungan dan kebiasaan menjaga lingkungan bersih diajarkan kepada anak-anak dari rumah.
“Edukasi lingkungan juga penting dari rumah. Apabila ini terus dilakukan, minimal mereka sudah tahu harus bertindak seperti apa ketika mereka menghasilkan sampah dari makanan ringan misalnya, lalu sampah-sampah itu harus dibuang ke mana,” ujarnya.
Teria mengingatkan, permasalahan sampah adalah hal yang paling krusial saat ini. Jadi sangat penting dari rumah sudah diajarkan bagaimana cara menangani sampah, dengan yang paling sederhana membuang sampah pada tempatnya.
Kalaupun tidak ada tempat sampah, anak-anak bisa diajarkan untuk menyimpan sampah tersebut lalu dibuang di tempat sampah lainnya.
Teria berharap, hal ini dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah dengan menyediakan tempat sampah di seluruh lingkungan masyarakat.
Meskipun pemerintah daerah menerapkan aturan dengan sanksi didenda Rp1 juta bagi yang membuang sampah sembarangan, namun keluhan masyarakat saat ini bahwa kurangnya tempat sampah.
“Jadi harus perbanyak tempat sampah, harus perbanyak fasilitas. Tetapi daripada kita menunggu tempat sampah yang belum ada, atau belum dibuat, kita juga harus membiasakan diri untuk bisa menahan diri agar tidak membuang sampah sembarangan,” ucap Teria. (Winda Herman/ant)