Pemkot Ternate bekerjasama dengan petani di Pulau Halmahera untuk jadikan pasar sentra produksi pangan asal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Ternate. (17/2/2023) |
satumalukuID - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mendapat Dana Intensif Daerah (DID) dari pemerintah pusat sebesar Rp11 miliar, karena berhasil menjaga inflasi dan mendukung perekonomian di daerah."Kami berhasil menjaga inflasi dan Kota Ternate pada Januari 2023 angka inflasi berada di 3,7 persen, sehingga pemerintah pusat beri insentif Rp11 miliar," kata Wali Kota Ternate Tauhid Soleman di Ternate, Jumat (17/2/2023).
Dia menyebut, meskipun Kota Ternate 90 persen kebutuhan pangan bergantung pada Sulawesi Utara dan Pulau Halmahera, namun pemerintah terus berupaya untuk menjaga agar tidak terjadi inflasi yang tinggi.
Oleh karena itu, saat ini, Pemkot Ternate siap menjadi pasar sentra produksi pangan asal Pulau Halmahera dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Ternate yang membutuhkan berbagai pasokan pangan dari luar daerah.
"Ternate siap menjadi pasar utama bagi produksi pangan asal Halmahera Timur (Haltim) dan petani jangan khawatir, karena Ternate siap jadi pasar utama pasokan pangan dari Haltim," kata Wali Kota.
Dia menyatakan, Pemkot Ternate telah menggandeng sejumlah pemerintah daerah di Halmahera dalam rangka memperkuat kerja sama pertanian antar kedua daerah tersebut bersama dengan Asosiasi Pedagang Barito Kota Ternate, mereka juga memastikan kualitas komoditas bawang, rica atau cabai serta tomat yang berada di lokasi Demonstrasi Plot Bank Indonesia Malut.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, beberapa komoditas yang dominan memicu andil/sumbangan inflasi sebesar 3,70 persen pada Januari 2023 di Kota Ternate seperti seperti tarif angkutan udara dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala BPS Malut, Aidil Adha menyatakan, komoditas bawang merah dan beras seperti beberapa jenis ikan segar, cabai merah dan minyak goreng pengaruhi angkat inflasi di Kota Ternate.
Sedangkan, sejumlah komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy seperti beberapa komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi mtm, antara lain tomat, beberapa jenis ikan segar, beras, dan bawang merah.
Dia menyatakan, pada Januari 2023, Kota Ternate mengalami inflasi Year on Year (yoy) (Januari 2023 terhadap Januari 2022) sebesar 3,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,34.
Kkelompok ini pada Januari 2023 mengalami inflasi yoy sebesar 3,89 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,34 pada Januari 2022 menjadi 123,98 pada Januari 2023.
Sedangkan, Subkelompok yang mengalami inflasi yoy tertinggi, yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 7,22 persen dan terendah yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 2,57 persen. (Abdul Fatah/ant)