Sebanyak 123 orang mendapat pelatihan sebagai fasilitator dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Kabupaten Halmahera Selatan, Senin (20/3/2023). |
satumalukuID - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Maluku Utara (Malut) memberikan pelatihan kepada 123 orang fasilitator dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Kabupaten Halmahera Selatan."Petugas fasilitator sebanyak 123 peserta berasal dari OPD Keluarga Berencana, Ikatan Bidan Indonesia, PLKB/PKB dan Bidan Kecamatan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Malut, Renta Rego dihubungi Senin (20/3/2023).
Renta menyatakan, pihaknya terus berupaya melakukan percepatan penurunan Stunting merupakan program prioritas nasional. Komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk pencapaian lima pilar Perpres 82 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting.
Oleh karena itu, berdasarkan data SSGI tahun 2021 Prevalensi Stunting Maluku Utara sebesar 27,5 persen turun pada tahun 2022 sebesar 26,1 persen. Data SSGI Halsel tahun 2021 prevalensi stunting sebesar 33,7 persen menjadi 31,4 persen berarti turun 2,3 persen.
"Kami apresiasi sebesar besarnya sehingga kami optimis target prevalensi tahun 2024 mencapai 14 persen dan dibutuhkan kerjasama dan kordinasi seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bekerja keras dalam upaya penurunan stunting," ujarnya.
Dia menyebut, kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu upaya umtuk meningkatkan pengetahuan TPK untuk mendampingi masyarakat terkait permasalahan stunting sehingga, pendampingan dilakukan kepada sasaran catin, bumil, usai persalinan, baduta, dan balita yang berisiko stunting, sehingga pelatihan ini dapat memfasilitasi peserta pelatihan terkait pendampingan.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Halmahera Selatan, DR Mustafa Arumaha mengakui, untuk mencapai target 14 persen salah satu bentuk upaya dilakukan pelatihan PPS dan pemkab apresiasi setinggi-tingginya seluruh pihak dalam meningkatkan pengetahuan TPK dalam melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting.
"Saya mengimbau seluruh peserta tenaga lapangan agar memperhatikan dan menerapkan nanti saat pendampingan. Selain itu Pemkab Halsel akan memanfaatkan Sumber Daya Alam yangg sebesar-besarnya untuk upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Oleh karena itu, semua seluruh stakeholder harus kerja keras, kerja sama dan koordinasi khususnya tenaga lini lapangan yang menjadi ujung tombak ikhtiar untuk menurunkan stunting khususnya di Kabupaten Halmahera Selatan. (Abdul Fatah/ant)