Jajakan takjil ramai dikunjungi, di Kawasan Waiheru Ambon, Kamis (23/3/2023). |
satumalukuID - Sejumlah lapak takjil di Waiheru, Kecamatan Baguala, Ambon, Maluku sudah ramai diborong warga pada hari pertama puasa Ramadhan 1444 Hijriah, Kamis (23/3/2023).
Sejak pukul 15.00 WIT hingga 18.00 WIT, warga mulai berbondong-bondong berdatangan ke sejumlah lapak takjil, salah satunya di kawasan Waiheru.
“Memang puncak ramainya itu jam 15.00 WIT, namun sampai menjelang berbuka juga masih sangat ramai,” kata salah seorang pedagang takjil, Tia, di Ambon, Kamis (23/3/2023).
Selama 16 tahun berjualan takjil, Tia mengungkapkan, per hari bisa memperoleh hasil sebanyak Rp1 juta apabila terjual habis. Namun kalau tidak terjual habis, ia bisa mendapatkan Rp.700 ribu dalam sehari.
Meskipun begitu, Tia ternyata hanya menjual takjil milik orang lain, dan mengambil keuntungan sebesar Rp1.000 dari hasil penjualan Rp5.000 per porsi.
“Kalau pembeli hanya membeli dengan harga lima ribu, saya ambil keuntungan sebanyak seribu. Jadi biasanya saya per hari hanya dapat Rp200 ribu saja,” ujar Tia.
Ia mengaku, pekerjaannya hanya sebagai ibu rumah tangga dan hanya berjualan pada bulan Ramadhan. Menurutnya, bulan Ramadhan adalah bulan berkah yang diperolehnya.
“Ya Alhamdulillah, ada berkah di setiap Ramadhan. Pasti saja ada yang beli takjil kami. Dan selama sebulan, saya bisa mendapatkan rata-rata Rp2 juta,” katanya.
Berdasarkan pantauan, jualan Ibu Tia tidak kalah ramai dengan jualan pedagang yang lain. Bahkan tidak hanya warga Muslim yang membelinya, tetapi warga non-Muslim yang lewat pun turut singgah dan membeli takjilnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Zihan mengatakan, memburu takjil di puasa hari pertama adalah yang ditunggu-tunggunya, karena ada menu favoritnya yang hanya dijual di bulan Ramadhan.
"Senang saja berburu takjil ramai-ramai bersama warga yang lainnya. Rasanya beda aja kalau belanja di hari Ramadhan, dan bukan," kata Zihan.
Selain itu, Zihan melanjutkan, berburu takjil juga agar dirinya tidak lagi repot setelah sampai di rumah nanti.
"Saya kan juga kerja. Supaya jangan repot lagi, ya langsung beli saja," ucapnya.
Senada dengan Zihan, Rosna mengatakan, setiap Ramadhan, selalu saja mencari makanan takjil yang dijual pedagang.
"Karena waktu berbuka, anak-anak langsung makan nasi dan ikan. Makanya saya tidak lagi buat kue. Kue ini saya beli satu dua macam untuk saya dan suami," ujarnya.
Diketahui, di Kota Ambon, ada sejumlah titik yang menjadi lokasi tempat dijualnya takjil. Namun yang paling ramai biasanya terlihat di kawasan Masjid An-Nur Negeri Batu Merah, depan Masjid Al-Fatah Ambon dan kawasan Waiheru. (Winda Herman/ant)