Calon tenaga kerja di Ambon yang mengikuti sosialisasi bekerja di Australia |
satumalukuID - Upaya Pemerintah Kota Ambon meringankan beban biaya calor tenaga kerja yang berminat bekerja di Australia. Caranya, menjajaki kerjasama penyediaan kredit usaha rakyat (KUR) dengan PT Bank Mandiri.
"Kami telah menjajaki dengan Bank Mandiri untuk penyediaan plafon anggaran melalui KUR pekerja migran yang akan berangkat ke luar negeri," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena di Ambon, Maluku, Rabu (29/3/2023).
Ia menyatakan, negara menyiapkan pinjaman uang dari bank yang bisa diakses para calon pekerja migran, dapat dilakukan selama masa kerja di luar negeri, sehingga pekerja migran itu bisa lebih ringan.
Melalui program KUR, para calon pekerja tidak perlu mengeluarkan uang, nanti akan dipotong dari upah pada saat mereka telah bekerja.
Peserta program bekerja di Australia asal kota Ambon, kerja sama International Working Grup Australia, Aston College Australia dan Californa Education Center Indonesia, diminta untuk menyiapkan anggaran Rp85 juta untuk biaya pelatihan dan pengurusan kerja.
"Setiap perusahaan yang memfasilitasi tenaga kerja ada biaya yang harus dikeluarkan para calon tenaga kerja,karena ada biaya tiket, Visa dan pengurusan lainnya," katanya.
Bodewin menjelaskan, setiap uang yang dikeluarkan pasti kembali ketika para calon tenaga kerja selama masa kerja di luar negeri.
"Semua penyalur tenaga kerja pasti ada biaya yang harus dikeluarkan, karena semua telah dihitung, mengingat ini merupakan tawaran kerja jika merasa tertarik dengan tawaran silakan, tidak paksaan dalam proses program kerja ke luar negeri," ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Steven Patty menambahkan, dari jumlah 431 pelamar yang mendaftar dan menjalani seleksi wawancara, 148 orang di antaranya dinyatakan lolos seleksi ke tahap selanjutnya.
"Jumlah tersebut yang akan menjalani tahap selanjutnya. Karena itu, kita menyampaikan estimasi biaya yang ditetapkan untuk program bekerja di Australia. Jika ada yang keberatan dengan biaya dan tidak melanjutkan seleksi, kami terbuka," katanya. (Penina Fiolana Mayaut/ant)