Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Tim Percepatan Penurunan stunting melakukan studi tiru penanganan Stunting di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.Photo: Ho-Diskominfosandi Ambon/ant |
satumalukuID - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Tim Percepatan Penurunan stunting melakukan studi tiru penanganan stunting di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat."Tim Percepatan Penurunan Stunting bersama sejumlah Organisasi Pimpinan Daerah {OPD) dan pengurus TP-PKK melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang terkiat upaya penanganan stunting," kata Penjabat Ketua TP-PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena, dari Sumedang, Selasa (21/3/2023).
Ia mengatakan, dipilihnya Kabupaten Sumedang sebagai lokasi kunjungan, karena Sumedang merupakan daerah terbaik dalam program penurunan stunting di Indonesia dengan penerapan aplikasi e-Simpati (Sistem Penerapan Stunting).
"Target yang ingin dicapai adalah penerapan pencegahan stunting secara digital melalui aplikasi e-Simpati yang akan dihibahkan ke Pemkot Ambon," katanya.
Studi tiru katanya, dilakukan sebagai upaya untuk mempelajari dan memahami implementasi serta melihat langsung penanganan di lapangan seperti apa, khususnya di posyandu sebagai ujung tombak dalam upaya pencegahan stunting.
Banyak ilmu yang diperoleh dari kunjungan yakni dari hasil diskusi dengan kader, tenaga kesehatan, banyak masukan yang sangat bermanfaat tentunya bisa diterapkan di kota Ambon khususnya di Posyandu.
"Intinya kader Posyandu menjadi ujung tombak dalam melakukan intervensi penanganan kasus stunting, karena itu kader posyandu harus memiliki kemampuan pengetahuan dan keahlian dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting," ujarnya.
Sementara itu, Camat Rancakalong, Ili, menyatakan, melalui kegiatan studi tiru ini pihaknya bisa berbagai pengalaman, atau paling tidak bisa memberikan gambaran apa yang telah dilakukan dalam upaya penurunan stunting.
Keberhasilan Sumedang dalam penurunan dtunting, karena dukungan para pihak diantaranya Forkopimda, TNI/Polri, Akademisi, serta partisipasi masyarakat. (Penina Fiolana Mayaut/ant)