Tim Katamataku FKUI melakukan bakti sosial pengobatan penderita kusta di Kota Ambon 10- 11 Maret 2023. Photo: Ho-Dokumentasi Dinkes Ambon/ant) |
satumalukuID - Tim Identifikasi Tanda-Tanda Mata, Ekstremitas Kulit pada Penderita Kusta (Katamataku) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melakukan bakti sosial pengobatan penderita kusta di Kota Ambon, Maluku.Bakti sosial dilaksanakan 10-11 Maret 2023 meliputi pemeriksaan kesehatan pada pasien suspek kusta, pasien kusta dalam pengobatan dan pasien kusta selesai pengobatan, kata Ketua Katamataku FKUI, dr Yunia Irawati di Ambon, Jumat (10/3/2023).
"Pemeriksaan yang dilakukan yakni pemeriksaan kulit, tangan dan kaki, mata serta THT kepada 250 pasien serta pemberian kacamata, pelembap dan air mata buatan," tambah dia.
Ia menjelaskan, kegiatan pengabdian masyarakat diinisiasi beberapa dokter spesialis mata, kulit, dan rehabilitasi medik FKUI – RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo serta Fakultas Kesehatan Masyarakat, FISIP yang tergabung dalam tim Katamataku Universitas Indonesia.
Tim Katamataku juga melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, lintas sektor, pemerintah daerah, Dinas Kesehatan Maluku serta organisasi profesi terkait.
"Tim Katamataku yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari 11 dokter spesialis kulit, 13 dokter spesialis mata, empat dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dokter umum, enam dokter spesialis THT, satu dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis patologi klinik dan tenaga kesehatan lain," katanya.
Yunia menyatakan, kegiatan ini merupakan program berkelanjutan yang bertujuan memberdayakan warga eks penderita kusta, keluarga, dan masyarakat sekitar untuk mengikuti aneka program berkelanjutan.
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menginspirasi pihak lain untuk melakukan kegiatan serupa, sehingga mampu meminimalisir diskriminasi yang diderita penyandang kusta dan membuatnya menjadi nihil kusta sesuai target WHO.
"Melalui kegiatan ini diharapkan akan terbangun kepedulian, sehingga jika ada gejala cepat berobat, dan jangan ada stigma yang membuat pasien merasa dikucilkan beban mental, sosial dengan lingkungan," katanya.
Selain melakukan pengobatan tim juga melakukan kegiatan sosialisasi kepada warga dan siswa sekolah serta pemeriksaan kesehatan kesehatan di Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. (Penina Fiolana Mayaut/ant)