Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menyalurkan bantuan gizi bagi penderita stunting. |
satumalukuID - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon, Maluku, Megy Lekatompessy menyatakan, seluruh desa dan negeri di Ambon mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting."Di tahun ini seluruh desa dan negeri telah mengalokasikan anggaran dana desa untuk tangani kasus stunting," katanya di Ambon, Senin (10/4/2023).
Ia mengatakan, alokasi anggaran menyesuaikan anggaran setiap desa atau negeri di Ambon yakni sesuai hasil musyawarah setiap desa.
"Tidak ada penetapan besaran anggaran untuk setiap desa atau negeri, yang penting ada alokasi dari dana desa yang digunakan untuk penanganan stunting," katanya.
Ia mengakui, penggunaan dana desa untuk pencegahan dan penurunan stunting dapat dilakukan melalui pelatihan kesehatan ibu dan anak, pemberian makanan tambahan, penyuluhan dan konseling gizi, peningkatan kapasitas kader posyandu dan pendamping.
“Harapannya melalui pencegahan yang dilakukan dapat menurunkan angka kasus stunting di Kota Ambon," katanya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon katanya, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) tahun 2023 menambah 12 lokasi fokus (Lokus) prioritas penanggulangan stunting di Ambon.
12 lokus stunting tersebar pada lima Kecamatan, sehingga total di tahun ini semua desa kelurahan dan negeri menjadi lokus.
Selain menambah lokus prioritas, juga akan dilakukan rembuk stunting di tingkat desa, negeri, dan kelurahan terkait tim pendamping keluarga.
Sebanyak 20.910 keluarga yang tersebar di 50 desa dan kelurahan di Kota Ambon masuk kategori keluarga berisiko stunting.
Dari 33.878 keluarga sasaran yang tersebar di 50 desa/kelurahan, terdapat 20.910 keluarga berisiko stunting. (Penina Fiolana Mayaut/ant)