Gubernur Maluku bersama Duta perangi stunting di Kabupaten Buru. Photo: HO-Pemprovmaluku/ant |
satumalukuID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru mencanangkan percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, stunting, dan pekan imunisasi dunia di kabupaten itu.
"Mulai 2023 kita akan sikat habis kemiskinan ekstrem di Kabupaten Buru," ujar Pejabat Bupati Buru Djalaluddin Salampessy pada pencanangan penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting di Kecamatan Airbuaya, Kabupaten Buru, Maluku, Senin (8/5/2023).
Menurutnya, ada tiga strategi utama untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan meminimalkan kantong kemiskinan.
Selama kepemimpinannya, kata dia, jumlah keluarga miskin ekstrem dari 10.522 keluarga mengalami penurunan menjadi 3.645 keluarga.
Tak hanya itu bertepatan dengan Pekan Imunisasi Dunia, Salampessy mengatakan akan dilaksanakan pekan imunisasi di 150 posyandu pada 82 desa yang tersebar di Kabupaten Buru.
Sementara itu Duta Perangi Stunting Maluku Widya Pratiwi Murad menjelaskan pada 2019 stunting di Provinsi Maluku berada pada angka 34,1 persen.
Menurutnya, angka tersebut mempersulit untuk dapat mempersiapkan anak-anak Maluku menjadi generasi muda yang cerdas dan dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
"Untuk pencegahan stunting harus dimulai dari usia remaja putri yang sudah harus menjaga kesehatan diri dan mengonsumsi tablet tambah darah," katanya.
Dia mengatakan masyarakat Kabupaten Buru, utamanya anak-anak, remaja, dan ibu hamil hingga balita, juga harus dibiasakan mengonsumsi makanan yang bergizi dan kaya nutrisi.
"Stunting harus dicegah karena mengancam anak-anak kita, yang menyebabkan IQ anak di bawah rata-rata, sehingga nanti anak anak kita kasihan karena tidak bisa bersaing di masa-masa yang akan datang," ungkapnya.
Gubernur Maluku Murad Ismail pun mengapresiasi Pemkab Buru dan jajaran yang telah bekerja mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem melalui penanganan gerakan sikat habis kemiskinan ekstrem di kabupaten berjuluk Bumi Bupolo itu.
"Penghargaan juga saya sampaikan kepada Duta Perangi Stunting Provinsi Maluku dan Kabupaten Buru yang telah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya penurunan angka balita stunting di daerah ini," ujarnya.
Ia berharap kegiatan penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting dilakukan secara berkesinambungan demi menekan angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen.
"Untuk angka stunting di Buru mengalami penurunan dari 2021 yakni 31,7persen dan pada 2022 menjadi 23,3 persen, saya memberikan apresiasi kepada pejabat di daerah apabila semua penanganan stunting dan kemiskinan bisa ditangani dengan baik,"tuturnya.
Selain itu Gubernur Murad juga berharap kegiatan pekan imunisasi dunia dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya imunisasi guna pencegahan timbulnya penyakit.
"Saya berharap masyarakat betul-betul memahami bahwa hanya dengan imunisasi yang lengkap anak-anak serta seluruh masyarakat akan terlindungi secara optimal," ujarnya. (Ode Dedy Lion Abdul Azis/ant)