Pendiri GMKI Ambon, Eks Ketua DPRD Kota Ambon dan Waka DPRD Maluku Itu Telah Tiada

Share:


satumalukuID - Maluku kehilangan salah satu tokoh bersejarah, baik saat pergerakan di awal kemerdekaan, dunia organisasi dan politik maupun pendidikan.

Hal ini setelah beredarnya kabar duka meninggalnya, Dr Flip Pieter Bernard Litaay SH MSi atau akrab disapa Pak Ipi, pada Kamis 25 Juli 2024 pukul 13.57 WIB di Sidoarjo Jawa Timur. 

Beliau dilahirkan di Ambon 6 Juni 1936 atau usia 88 tahun saat meninggal dunia.

"Iya benar. Papa telah meninggal karena sakit dan usia beliau juga sudah tua," ujar Theofransus Litaay saat ditelpon media ini, Kamis (25/7/2024) sore.

Dr Theofransus Litaay SH adalah anak laki- laki almarhum yang kini jadi dosen di Fakultas Hukum UKSW Salatiga Jateng dan membantu pemerintah sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI di Jakarta.

Menurut Theo, rencana pemakaman ayahnya di Surabaya pada hari Sabtu atau Minggu, karena menunggu kehadiran adik almarhum dan anaknya.

Semasa hidupnya, sejak muda Pak Ipi sudah dikenal sebagai aktifis mahasiswa di Fakultas Hukum Unpatti, bahkan sebagai salah satu pendiri Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon dan GMKI Komisariat di kampusnya.

[cut]

Rekan-rekan almarhum di FH Unpatti diantaranya almarhum Prof Dr Ais Lokollo, Dr Buce Tahapary SH, Pice Tabalesy SH, Mat Bahasoan dan lainnya. FH merupakan fakultas pertama dibentuk tahun 1956.

Pak Ipi bersama mereka itulah yang mengirim surat memorandum kepada Presiden RI waktu itu, Ir Soekarno, memohon.agar Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat dijadikan sebagai universitas negeri (cikal bakal lahirlah Universitas Pattimura).

Selain aktif di organisasi kemahasiswaan, almarhum juga berpartisipasi dalam dunia politik sebagai kader.Partai Kristen Indonesia (Parkindo) tahun 1960 an hingga 1970 an terjadi fusi partai ke dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

"Om Ipi jadi anggota DPRD Gotong Royong Kota Ambon di usia 26 tahun dan menjadi ketua di usia 27 tahun termuda dalam sejarah," ungkap Etty Manduapessy, wartawan senior dan sahabat dekat almarhum.

Sosok Pak Ipi, setelah mengabdi di rumah rakyat Kota Ambon, juga sempat menjabat Wakil Ketua (Waka) DPRD Provinsi Maluku. Rekan-rekan seperjuangannya seperti Yop Lasamahu, Yapi Patty, F. Matruty, Cois Nikijuluw, J. Kulaleen, Soenpit, John Mailoa, Nico Pieters dan lainnya.

Jiwa aktifis Pak Ipi, juga merembet pada pengabdian di bidang pendidikan yaitu sebagai pendiri dan Dekan pertama FISIP Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) pada tahun 1985.

Beliau juga aktif di organisasi gerejawi seperti menjadi Anggota Badan Pertimbangan Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM).

Meskipun berkiprah di organisasi berbasis Kristiani, namun Pak Ipi adalah seorang nasionalis murni. 

Terbukti para sahabat dekatnya juga adalah saudara muslim. Yaitu Mat Bahasoan, H Hamin Tuarita, Hos Tuanaya, Latif Hasanela, Hasan Pelu, Thamrin Elly dan lainnya.

Tentang figur FPB Litaay, mantan Gubernur Maluku almarhum Mayjen TNI Purn Hasan Slamet pernah berujar. 

"Saya sangat hormat kepada Flip Litaay, dia sangat bersungguh-sungguh dalam menjadi wakil rakyat, dia tidak pernah korupsi."

Almarhum meninggalkan istrinya Dra Hanna M Litaay - Salakory MSI beserta anak, menantu, dan cucu.

Theo beritahukan bahwa ibadah Penghiburan I: Jumat, 26 Juli 2024, pukul 18:00 WIB. Kemudian malam Penghiburan II pada Sabtu, 27 Juli 2024 pukul 18:00 WIB. Sedangkan ibadah tutup peti dan pelepasan pada Minggu, 28 Juli 2024, pukul 09:00 WIB.

Alamat Rumah Duka yakni di Rumah Duka Yayasan Adi Jasa, Jalan Demak 90-92. Surabaya.

Selamat jalan pak Ipi, om Ipi. 

Jasa dan pengabdianmu tetap dikenang. Beristirahatlah dalam kedamaian abadi. (NP).

Share:
Komentar

Berita Terkini