Minim Dokter Gigi, Pemprov Maluku Dorong Pembukaan Prodi Kedokteran Gigi di Unpatti

Share:

Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie membuka evaluasi lapangan usul pembukaan Prodi Kedokteran Gigi Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Unpatti.

satumalukuID - Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie menyoroti minimnya tenaga dokter gigi di provinsi tersebut. 

Dari total 240 Puskesmas, hanya 72 yang memiliki tenaga dokter gigi. 

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Maluku berharap pembukaan program studi Kedokteran Gigi di Universitas Pattimura (Unpatti) dapat membantu mencetak tenaga medis berkualitas untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

"Pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap pembukaan Prodi Kedokteran Gigi," kata Sadali Ie saat membuka evaluasi lapangan terkait usulan pembukaan Program Studi Kedokteran Gigi Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Unpatti di Ambon, Selasa (8/10/2024).

Sadali juga mendorong Kelembagaan Kemdikbudristekdikti untuk melakukan evaluasi lapangan dengan baik sebagai dasar untuk memberikan rekomendasi bagi pembukaan program studi tersebut. 

Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa Prodi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Unpatti siap dan memenuhi standar yang ditetapkan, sekaligus berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Maluku.

[cut]

TAHAP EVALUASI

Pembukaan Program Studi Kedokteran Gigi di Unpatti kini memasuki tahap evaluasi lapangan untuk segera direalisasikan. 

Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy, menyampaikan bahwa Fakultas Kedokteran Unpatti telah berdiri sejak 2008 dengan pendampingan dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, dan Universitas Gadjah Mada. 

Pada tahun 2021, Unpatti mengajukan usulan untuk membuka Program Studi Kedokteran Gigi, dan saat ini proses tersebut sudah mencapai tahap evaluasi lapangan.

"Kami berharap adanya masukan dan dukungan untuk mempercepat pembukaan Prodi Kedokteran Gigi ini, karena seluruh persyaratan dan dokumen pendukung telah kami penuhi," ujar Prof. Leiwakabessy. (aldi)

Share:
Komentar

Berita Terkini