BPK Maluku Lakukan Tahap Awal Konservasi di Benteng Belgica

Share:


SATUMALUKU.ID
-- Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku memulai tahap pertama konservasi dinding Benteng Belgica di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah.

Kepala BPK Wilayah XX Maluku, Dodi Wiranto, mengungkapkan pada Rabu (13/11/2024), bahwa dalam tahap pertama ini, BPK bekerja sama dengan tenaga ahli dari Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur untuk memastikan metode konservasi yang optimal.

Konservasi tahap pertama difokuskan pada dinding bagian dalam sisi luar Benteng Belgica, yang dipimpin langsung oleh Pamong Budaya BPK Wilayah XX. 

Langkah awal konservasi meliputi observasi dan identifikasi kerusakan dinding benteng, serta uji coba aplikasi minyak atsiri serai wangi dengan konsentrasi 10 persen. 

Uji coba ini menghasilkan dampak positif dengan menghambat pertumbuhan lumut dan mikroorganisme, meski beberapa jenis tumbuhan paku tetap bertahan.

Pada proses selanjutnya, tim konservasi membuat emulsi minyak atsiri serai wangi 10 persen yang dicampur dengan surfaktan tween 80 konsentrasi 5 persen, dan larutan ini diaplikasikan pada seluruh dinding Benteng Belgica yang ditumbuhi lumut dan mikroorganisme. 

Setelah 24 jam, pembersihan dilakukan secara mekanis, baik kering maupun basah, untuk menghilangkan lumut, mikroorganisme yang telah mati, serta debu dan tanah yang menempel pada dinding benteng.

Tim juga mengambil sampel garam, spasi nat asli dinding, dan plester hasil pemugaran untuk menganalisis komposisi material penyusun. 

Analisis ini penting untuk menyusun rekomendasi penanganan konservasi yang lebih efektif.

Pada tahun 2024, BPK Wilayah XX Maluku juga akan melanjutkan pemeliharaan dua cagar budaya penting, yaitu Benteng Belgica di Pulau Banda dan Benteng Amsterdam di Negeri Hila, Kabupaten Maluku Tengah. 

Langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian situs bersejarah dan melestarikan kekayaan budaya nasional.

Share:
Komentar

Berita Terkini