SATUMALUKU.ID - Universitas Pattimura (Unpatti) terus berupaya meningkatkan kualitas akademik melalui pengembangan 48 jurnal terakreditasi, sebagai bagian dari langkah menuju predikat world class university.
"Pada 2017, kami mulai menggagas pengelolaan kejurnalan di Unpatti. Kini, Unpatti memiliki 48 jurnal terakreditasi. Ini momentum yang patut kami bagikan, sekaligus memberikan apresiasi kepada para pengelola jurnal yang telah bekerja keras," ujar Ketua Divisi Jurnal Pusat Pengelola Jurnal dan Publikasi Universitas Pattimura, Dr. Peter Rieuwpassa, di Ambon, Jumat.
Ia merinci status akreditasi jurnal-jurnal tersebut: SINTA 2: 2 jurnal, SINTA 3: 6 jurnalI, SINTA 4: 20 jurnal, SINTA 5: 19 jurnal dan SINTA 6: 1 jurnal.
SINTA (Science and Technology Index) adalah sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Indonesia untuk memantau dan menilai kualitas jurnal ilmiah.
Indeksasi jurnal mencerminkan kredibilitas dan eksistensinya di dunia akademik.
Dr. Rieuwpassa mengakui jurnal-jurnal di Maluku dan Papua belum ada yang terindeks secara internasional di Scopus.
Namun, pihaknya terus berusaha agar beberapa jurnal Unpatti dapat mencapai level tersebut.
"Jika ada jurnal kami yang masuk dalam Scopus, statusnya akan meningkat menjadi SINTA 1," jelasnya.
Saat ini, dua jurnal Unpatti berada di SINTA 2, yaitu: Jurnal Barekeng dari Fakultas Sains dan Teknologi, yang telah mencapai level ke-9 dari 9 level penilaian Scopus dan jurnal SASI dari Fakultas Hukum.
"Jika Jurnal Barekeng berhasil terindeks Scopus, maka akan menjadi yang pertama di wilayah timur Indonesia," tambah Dr. Rieuwpassa, penuh harap.
Upaya ini menjadi langkah strategis bagi Unpatti dalam meningkatkan reputasi akademiknya dan membawa perguruan tinggi tersebut semakin diakui di tingkat internasional. (Tyo).