SATUMALUKU.ID – Balai Bahasa Provinsi Maluku menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku 2024 di Lapangan Merdeka Ambon.
Acara ini merupakan puncak dari program Revitalisasi Bahasa Daerah yang telah dilakukan di lima kabupaten, yakni Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, Buru, Seram Bagian Timur, dan Kepulauan Tanimbar.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karenisa, menyatakan program revitalisasi ini telah dimulai sejak 2022 melalui peluncuran Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah, dengan tujuan mempertahankan keberadaan bahasa daerah di Maluku agar tidak punah.
"Festival ini menjadi wadah bagi siswa SD dan SMP untuk menampilkan hasil belajar mereka, sekaligus menguatkan eksistensi lima bahasa daerah di Maluku, yaitu bahasa Kei, Yamdena, dan Buru," ujar Kity.
Tema tahun ini, Merawat Bahasa Daerah dalam Bingkai Keluarga, menekankan pentingnya peran keluarga sebagai tempat pertama untuk mengenalkan bahasa daerah kepada anak-anak.
"Bahasa daerah yang dipelajari sejak dini di lingkungan keluarga dapat menjadi salah satu cara melestarikan kekayaan budaya Maluku untuk masa depan," tambah Kity.
Festival ini dihadiri oleh Prof. H. Endang Aminudin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
Prof. Endang, yang juga dianugerahi Satyalencana Wira Karya oleh Presiden RI dan masuk dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh dalam Kecerdasan Buatan 2024, menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Maluku dalam melaksanakan program revitalisasi bahasa.
"Revitalisasi bahasa daerah di Maluku diharapkan tidak hanya meningkatkan penggunaan bahasa daerah, tetapi juga menumbuhkan kebanggaan masyarakat akan warisan budaya mereka. Saya bersyukur dan bangga bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu ini dapat terlaksana kembali," ujarnya. (Tyo)