SATUMALUKU.ID -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon memperkirakan lonjakan penumpang pada mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 23%, dengan total 87.848 penumpang. Angka ini didasarkan pada tren kenaikan rata-rata sejak 2019 hingga 2023.
Pada periode Nataru 2019/2020, jumlah penumpang arus mudik dan balik di Ambon tercatat sebanyak 65.016 orang.
Jumlah tersebut menurun menjadi 24.642 orang pada 2021/2022 karena pandemi, tetapi kembali meningkat menjadi 45.509 orang pada 2022/2023 dan 71.421 orang pada 2023/2024.
"Sinergi antarunsur maritim di Maluku harus maksimal dan terus terjaga. Kami di KSOP selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran transportasi laut," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Laut KSOP Kelas I Ambon, Iyan Ashari, Senin (2/12/2024).
Terkait hal tersebut, KSOP Kelas I Ambon bekerja sama dengan unsur kemaritiman di Maluku, termasuk Dinas Perhubungan, Pelni, dan Pelindo, melakukan uji petik terhadap kapal penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
"Kami bersama insan maritim di Maluku melakukan uji petik pemeriksaan fasilitas pelabuhan dan kapal untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang saat arus mudik dan balik," ujar Iyan.
Uji petik tersebut dilakukan pada kapal dengan rute yang dimulai dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju wilayah timur. Pemeriksaan meliputi tiga pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Siwabessy di Gudang Arang, Pelabuhan Yos Sudarso, dan Pelabuhan Slamet Riyadi.
Menurut Iyan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan transportasi laut selama Nataru. Selain itu, uji petik juga bertujuan menyelaraskan pemeriksaan kelaiklautan kapal dan mekanisme pelaporan sesuai regulasi.
Untuk mempercepat proses ramp check, pihak KSOP telah berkoordinasi dengan agen kapal agar pemeriksaan dapat dilakukan segera setelah kapal bersandar di Pelabuhan Ambon.
"Kami juga mengecek fasilitas pelabuhan, mulai dari terminal, area parkir, pintu masuk dan keluar kendaraan, hingga penertiban pedagang asongan," ujar Iyan. Ia menambahkan, pedagang asongan kini dilarang naik ke kapal demi kenyamanan penumpang. (Mars).