Tijjani Reijnders juga menerapkan dan memegang teguh pengaruh budaya Indonesia dalam hidupnya selama ini.(Instagram/@tijjanireijnders)
SATUMALUKU.ID -- Tijjani Reijnders, gelandang andalan AC Milan, bukan hanya dikenal sebagai pemain berbakat yang memiliki darah Indonesia, tetapi juga sebagai pribadi yang menerapkan nilai-nilai budaya Nusantara dalam kehidupannya sehari-hari.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Tijjani memiliki keturunan Indonesia dari sang ibu, Angelina Reijnders, yang berasal dari Ambon, Maluku.
Dikutip dari JawaPos.com, Angelina menikah dengan Martin Reijnders, seorang pesepak bola asal Belanda. Dari pernikahan ini, mereka memiliki tiga anak: Tijjani, Eliano, dan Syane Reijnders.
Keturunan Maluku yang dimiliki sang ibu membawa pengaruh besar dalam pola asuh Tijjani dan saudara-saudaranya. Hal ini diungkap langsung oleh Tijjani dalam wawancaranya dengan Milan TV.
"Ibu saya orang Indonesia dan ayah saya orang Belanda. Sebagai seorang anak, saya memiliki pengaruh budaya dari kedua negara yang membentuk diri saya hingga saat ini," ujarnya.
Tijjani juga mengungkapkan rasa syukur atas cara didik orang tuanya yang memadukan dua budaya tersebut.
"Dari budaya Belanda, saya belajar untuk tetap membumi. Sementara dari Indonesia, saya belajar untuk bangga atas apa yang telah dicapai," tambahnya.
Kenangan dengan Sang Adik
Tijjani juga berbagi cerita tentang masa kecilnya, termasuk kedekatannya dengan sang adik, Eliano Reijnders.
Keduanya tumbuh bersama dengan mimpi besar di dunia sepak bola.
"Kami sering bermain bola bersama sejak kecil, bergantian menjadi penjaga gawang dan melatih tendangan," kenang Tijjani.
Namun, jalan karier mereka kini berbeda. Tijjani yang tampil memukau bersama AC Milan sejak musim 2023/2024 tetap memilih membela Timnas Belanda.
Di sisi lain, Eliano memilih jalur naturalisasi sebagai WNI dan kini memperkuat Timnas Indonesia.
"Dia adalah teman baik saya. Kami berbagi segalanya dan berbicara setiap hari. Sekarang dia bermain untuk Timnas Indonesia, dan saya sangat bangga," ungkap Tijjani dengan penuh rasa hormat.
Warisan budaya dari Maluku yang melekat dalam diri Tijjani Reijnders menjadi bagian penting dari perjalanan hidupnya.
Kombinasi pengaruh Belanda dan Indonesia tak hanya membentuk karakter pribadinya, tetapi juga memberinya kekuatan untuk terus bersinar di panggung sepak bola internasional. (Tyo)